Home Kebencanaan Puluhan Ribu Pohon dan Konservasi Lereng Gunung Muria

Puluhan Ribu Pohon dan Konservasi Lereng Gunung Muria

Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 67 ribu bibit pohon ditanam untuk mengonservasi atau melestarikan keseimbangan lingkungan dari potensi kerusakan dan juga bencana alam di Lereng Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah (Jateng).

Penanaman puluhan ribu pohon tersebut dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada Sabtu (28/11). Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, mengatakan, pihaknya melibatkan petani untuk menanam puluhan ribu bibit pohon tersebut.

Lokasi penanaman kali ini tersebar di tiga wilayah, yakni di Desa Rahtawu 1.500 bibit pohon, Desa Kambangan 3.950 bibit pohon, dan Desa Ternadi 1.988 bibit pohon.

Puluhan bibit yang ditanam terdiri dari berbagai jenis pohon buah-buahan, antara lain mangga, alpukat, jambu air, jeruk pamelo, manggis, jengkol, dan petai. Tak hanya itu, Djarum Foundation juga memberikan sebanyak 60.000 bibit pohon kopi kepada para petani.

"Secara keseluruhan terdapat sebanyak 67.438 bibit pohon yang ditanam dalam kegiatan konservasi di Lereng Gunung Muria kali ini," katanya.

Menurutnya, Gunung Muria merupakan fondasi alam yang penting dalam kehidupan masyarakat Jateng, khususnya di tiga kabupaten yakni Kudus, Pati, dan Jepara. Selama ratusan tahun, Gunung Muria menjadi tempat mencari nafkah yakni bercocok tanam.

Kawasan Gunung Muria kini bahkan telah berkembang menjadi situs wisata alam yang ikut menggerakkan roda ekonomi. Inilah yang menggerakkan Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life dalam melakukan Konservasi Lereng Muria yang dimulai sejak tahun 2006 silam.

"Gunung Muria ini adalah sumber kehidupan dan penghidupan yang sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lerengnya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk betul-betul menjaga kelestariannya," katanya.

Supanji dalam keterangan tertulis, lebih lanjut menyampaikan, melalui kegiatan penanaman ini, Djarum Foundation mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghijaukan Lereng Gunung Muria. Karena nantinya pohon-pohon tersebut yang akan menjaga kehidupan saat ini dan mendatang.

Penghijauan kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan HMPI yang diperingati setiap tanggal 28 November. FX Supanji berharap, HMPI dapat menjadi motiviasi bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai lingkungan.

"Kita sama-sama menyadari bahwa bumi merupakan tempat tinggal bersama yang harus dirawat dan dijaga agar kelak bisa dinikmati oleh anak cucu. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk mewujudkan bumi yang hijau, subur dan bermanfaat," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Rahtawu, H. Rasmadi Didik Aryadi, mewakili para petani menyampaikan apresiasi atas upaya Bakti Lingkungan Djarum Foundation dalam menghijaukan kawasan Lereng Muria.

Menurutnya, gerakan penghijauan perlu terus dilakukan sebagai antisipasi bencana alam yang rawan terjadi, yakni tanah longsor. Ia berharap penanaman di Lereng Muria ini akan turut memberikan edukasi, khususnya kepada generasi muda untuk ikut menyayangi bumi dan bukan justru memicu tindakan-tindakan yang menimbulkan kerusakan alam.

"Kami sangat mendukung upaya menghijaukan kawasan Lereng Muria ini bersama Djarum Foundation. Saat ini, kami juga sedang berupaya mengubah kebiasaan petani di Desa Rahtawu dari petani musiman menjadi pekebun," katanya.

Upaya ini sesuai dengan visi dan misi menghijaukan kembali kawasan Lereng Muria, sehingga warga bisa menjadi sejahtera dan juga terhindar dari musibah longsor.

1126