Home Gaya Hidup Vihara Pubbaratana Jadi Vihara Pertama di Kota Kupang

Vihara Pubbaratana Jadi Vihara Pertama di Kota Kupang

Kupang, Gatra.com – Kerukunan antar-umat beragama di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini cukup bagus dan harmonis. Karena itu harus terus dibina dan dirawat dengan baik. Sebab kebhinekaan yang harmonis ini menjadi salah satu modal dalam pembangunan bangsa. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi ketika meresmikan rumah ibadah umat Budha, Vihara Pubbaratana yang adalah vihara pertama di Kota Kupang, Jumat (27/11). 

“Kebhinekaan jika dirawat dengan baik bisa menjadi kekuatan yang luar biasa. Namun jika tidak dirawat dengan baik bisa menjadi sumber perpecahan. Ketidakadilan dan diskriminasi menjadi ancaman terhadap keberagaman,” tegas Fachrul.

Dia mengapresiasi Pemerintah Kota Kupang yang telah berkenan memberikan lahan untuk pembangunan rumah ibadah. Selain itu juga berterima kasih kepada seluruh tokoh agama di Kota Kupang yang hingga saat ini telah merawat kerukunan dalam keberagaman. Dia yakin kerukunan  membawa pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Salah satu bukti kerukunan itu yakni pemanfaatan Asrama Haji Kupang. Fungsi utamanya memang dipakai umat Islam untuk persiapan haji dan umrah. Hari ini, bangunan yang sama digunakan pula oleh umat Kristen. Setidaknya 40 mahasiswa asal Papua yang beragama Kristen tinggal di sana.

Sementara itu Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore mengakui kerukunan antar-umat beragama di Kota Kupang cukup harmonis. Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama cukup besar dalam membantu pemerintah.

“Kami di kota Kupang sudah ada Perwali. Salah satu poinnya itu adalah memastikan semua umat beragama di Kota Kupang harus memiliki rumah ibadah. Termasuk membantu lahan untuk umat Budha. Selain itu kalau ada rumah ibadah yang bermasalah proses izinnya akan diselesaikan,” ucapnya.

Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Provinsi NTT, Indra Efendy mengapresiasi Wali Kota Kupang yang telah memberikan lahan kepada umat Budha untuk membangun rumah ibadah. Vihara ini berawal dari hibah tanah dari Pemkot Kupang di 2015 lalu. Pada 2017 dilakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan vihara ini.

“Pada medio 2019 lalu Wali Kota Kupang bersama Ketua FKUB Kota Kupang, Pendeta Rio Fanggidae, S.Th berkesempatan meninjau langsung proses pembangunan. Kepedulian mereka dalam kunjungan itu, rumah ini berhasil diselesaikan,” kata Indra.

Dia menambahkan nama Pubbaratana merupakan pemberian dari salah seorang Bhikku. Pubbaratana artinya permata dari timur. Dengan nama ini Indra berharap dari Kupang, NTT, dan Indonesia Timur mereka bisa memberi cahaya bagi kerukunan di Indonesia.

1831