Sleman, Gatra.com – Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/ Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap alat deteksi Covid-19 karya tim Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, bisa diproduksi dan digunakan mulai bulan depan. Setelah uji validasi di satu rumah sakit di Yogyakarta, alat ini diuji dalam skala besar.
“Kali ini uji validasi dilakukan di 10 lebih rumah sakit berbagai kota di Pulau Jawa dengan target mendapatkan lebih dari seribu sampel,” kata Bambang dalam rapat kerja di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman, yang disiarkan secara daring, Jumat (27/11).
Menurutnya, uji validasi secara besar itu untuk melihat tingkat akurasi GeNose dibanding tes polymerase chain reaction (PCR) yang menjadi standar deteksi Covid-19.
“Kalau uji validasi menurut laporan sudah selesai akhir bulan ini. Sehingga Desember setelah ada izin edar dari Kementerian Kesehatan, GeNose ini kita harap bisa diproduksi dan bisa segera dipakai oleh berbagai pihak di Tanah Air,” katanya.
Bambang berharap GeNose menjadi solusi untuk memudahkan deteksi Covid-19 sehingga kegiatan ekonomi juga bisa berjalan lebih dinamis. “(Aktivitas) Lebih lancar dengan tetap memperhatikan upaya kita untuk melakukan testing, tracing, dan treatment di dalam penanganan Covid-19,” kata dia.
Menurut Bambang, alat ini dapat membantu mereka yang merasa tidak nyaman menjalani tes PCR dan tes cepat. “Hanya membutuhkan embusan napas, disimpan kemudian dianalisa dengan alat GeNose yang berbasis artificial intelligence,” ucap Bambang.
GeNose C19 merupakan inovasi karya tim UGM untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas. Teknologi analisis alat ini terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara langsung.
GeNose C19 juga disebut mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem, sehingga validitas data terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. GeNose C19 telah menjalani uji profiling di RS Bhayangkara Polda DIY dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, dengan akurasi sistem lebih dari 95 persen.
UGM berharap GeNose C19 dapat mendeteksi Covid-19 dengan biaya lebih murah. Hasil tes disebut muncul dalam hitungan menit sehingga tindakan isolasi pasien juga lebih cepat.