Pekanbaru,Gatra.com- Tampilnya sosok Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai juru kampanye untuk sejumlah calon kepala daerah, diyakini dapat merubah peta politik jelang dimulainya pemungutan suara 9 Desember mendatang.
Sejauh ini UAS secara terang-terangan mendukung pasangan Paisal-Amris (pilkada Dumai) dan Hafit Syukri-Erizal (pilkada Rokan Hulu).
Pengamat komunikasi politik Universitas Muhamadiyah Riau, Aidil Haris, mengungkapkan sokongan UAS kepada sejumlah cakada memiliki pesan politik yang kuat bagi kontestan yang lain maupun pemilih.
"Tentu ada pesan politik yang harus dibaca lawan politik. Pesan-pesan dari UAS memberikan pengaruh strategis. Sehingga daerah-daerah dengan cakada yang didukung UAS,tentu bakal merasakan pengaruh politik dari seorang UAS," urainya, Jum'at (27/11).
Adapun dukungan UAS kepada cakada tertentu lebih kepada kedekatan personal UAS dengan cakada ketimbang partai politik. Hal ini membuat kedekatan UAS dengan partai politik pada pemilu 2019,tidak beririsan dengan sokongan politik pada pilkada 2020.
Menurut Aidil, sokongan secara personal dengan sendirinya juga mengatrol bobot cakada yang diusung UAS.
"Dengan sendirinya pesan-pesan yang disampaikan UAS bakal turut me munculkan persepsi publik terhadap cakada yang diusung. Sedangkan penantang tak memiliki ruang semacam itu," imbuhnya.
Sambung Aidil, jika ketokohan UAS dapat mempengaruhi minat publik menyambangi tempat pemungutan suara (TPS), maka cakada yang diusung UAS akan diatas angin.
"Karena beberapa bulan belakangan kan orang sepertinya sepakat, partisipasi akan menurun karena Covid-19. Semua paslon menyadari ini dan mengatur siasat untuk itu. Sekarang muncul dukungan UAS terhadap cakada tertentu, kalau dukungan itu bisa menggerakan orang ke TPS, maka kalkulasi politik jadi berubah. "