Karanganyar, Gatra.com- Para pelaku usaha mandiri skala rumah tangga didorong memanfaatkan platform berjualan padiumkm.id karena pembelinya berprospek, yakni kalangan BUMN baik personal maupun korporat. Dalam bersaing di pasar digital ini, pelaku usaha mandiri perlu memenuhi syarat kelayakan.
Hal itu disampaikan Head of Digital Pillar IoT Delivery and AI PT Telkom Indonesia, Henri Setiawan Wyatno kepada Gatra.com jelang pemberian materi UMKM Go Digital di BLK Karangpandan, Kamis (26/11).
“Platform yang kami bangun dengan Kementrian BUMN ini membantu UMKM dalam menghadapi efek Coronavirus. Penjualan konvensional turun drastis. Di platform ini, pelaku usaha bebas berjualan secara online. Sedangkan pembelinya jelas. Yaitu kalangan BUMN. Dan BUMN wajib membelinya,” katanya.
Tentunya, produk UMKM harus berkelas dalam aspek pengemasan, kualitas, dan jaminannya. Jenisnya mulai barang konsumsi, peralatan produksi sampai jasa. Henri mengatakan, hitungan per transaksi dari Rp200 juta sampai miliaran rupiah. Untuk bisa mencapai produk layak dibeli, bukan persoalan mudah bagi UKM kebanyakan. Mereka perlu menata tampilan produknya secara visual sampai tahu betul cara memakai platform jualan online. Pelaku usaha juga perlu membentuk komunitas agar naik kelas. Pasar di padiumkm.id dibilangnya menjanjikan karena angka belanja melalui platform ini mencapai triliunan rupiah sejak 2019 sampai sekarang.
Ditanya potensi UMKM asal Karangpandan go digital, ia mengatakan hal itu sangat mungkin. Tinggal para pelaku usaha menguasai prinsip-prinsipnya. “Untuk itu UMKM harus bekerjasama dengan falisitator seperti akademisi dan lembaga penjamin keuangannya,” katanya.
Ia menyadari tak semua pelaku usaha mandiri terfasilitasi stakeholder tersebut. Sebagian kurang teredukasi dan kurang bersemangat menjadi lebih maju.
Ronny Khrisna selaku EVP B2B Commerce PT. Metranet (Telkom Group) dalam kesempatan itu mengatakan momentum Industry 4.0 memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi menuju industry 5.0 dan society 5.0. “Program ini akan membuka aksesibilitas layanan pada ekosistem dari hulu hingga hilir, meningkatkan produktivitas serta terciptanya standar kualitas produksi yang lebih baik. Kita perlu bergegas dan bergotong royong mengisi program ini untuk tumbuh dan berkembangnya sel-sel ekonomi baru di Indonesia,” katanya.