Home Ekonomi Air, Listrik dan Area Blank Spot di NTB Harus Diatasi

Air, Listrik dan Area Blank Spot di NTB Harus Diatasi

Mataram, Gatra,com – Masalah air, ketersediaan listrik dan jaringan komunikasi menjadi isu strategis di NTB yang harus teratasi segera. Pasalnya tiga kebutuhan mutlak bagi masyarakat ini begitu diperlukan. Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, listrik dan jaringan telekomunikasi salah satu faktor penting dalam menunjang segala aktivitas ekonomi masyarakat di era perkembangan teknologi saat ini. “Keseimbangan air dan terpenuhinya jaringan internet di seluruh wilayah NTB diharapkan bisa tuntas tahun 2021 mendatang,” kata Wagub NTB, Kamis (26/11).

 

Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub ini menambahkan, stakeholder terkait diharapkan bisa memperkuat sinergi yang baik, agar upaya pembangunan infrastruktur strategis berjalan optimal yang menunjang segala program pembangunan daerah hingga ke pelosok daerah. “Untuk ke depannya, tidak ada lagi daerah yang blank spot tak tersentu jaringan telekomunikasi. Listrik harus terpenuhi supaya NTB diupayakan menjadi daerah terang benderang. Masalah air adalah lintas sektor. Ini harus di full up untuk memperbaiki keadaan.

"Tahun 2021 mendatang, kita harus punya target. Semua kebutuhan dasar masyarakat harus benar-benar dituntaskan. Koordinasi yang intens untuk menyakinkan semua agar blank spot dan listrik harus dipenuhi, ini tergantung kita mengambil kebijakan di setiap sektor," tandas Rohmi.

Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Ariyadi menyebutkan, area blank spot di NTB masih terdapat 44 desa. Kabupaten kota yang masih banyak terdapat area blank spot seperti, Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa dan Lombok Utara. Sedangkan kabupaten kota terbebas dari blank spot antara lain, Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota Mataram.

“Selanjutnya masih ada 10 desa blank spot di sekitar KEK Mandalika. Melihat kondisi itu, Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah membangun 6 Base Transceiver Station (BTS) atau menara jaringan di Kawasan Mandalika. Selain enam unit BTS yang telah dibangun, Bakti juga menambah pembangunan tiga BTS yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020.

Dijelaskan, total pembangunan BTS di wilayah Mandalika menjadi 9 BTS. Disamping layanan telekomunikasi yang dibangun oleh operator seluler seperti telkomsel dan lain-lain. Sedangakn jumlah desa dengan status lemah sinyal masih terdapat sebanyak 65 desa. "Kita telah melakukan koordinasi dengan pihak Bakti untuk mendorong percepatan infrastruktur telekomunikasi. Khusus area blank spot disekitar KEK mandalika, Menteri kominfo minta penyediaan BTS ditargetkan rampung tahun 2020," ujarnya.

211