Yogyakarta, Gatra.com - Aktivis Jogja Corupption Watch (JCW) Baharudin Kamba berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak lupa untuk terus mengusut dugaan korupsi Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, di tengah kasus korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Dugaan korupsi di proyek stadion Rp85,5 miliar itu diharap tak tertutup kasus korupsi lobster. "Agar tidak segera dilupakan, KPK wajib mengumumkan ke publik nama-nama yang terlibat di kasus Mandala Krida, termasuk apakah ada aliran dana yang mengalir ke pihak lain," kata Kamba di pintu gerbang stadion itu, Kamis (26/11).
Hari ini, Kamba melakukan aksi tunggal sebagai dukungan terhadap KPK yang tengah menyelidiki dugaan korupsi dalam pembangunan Stadion Mandala Krida pada 2016-207 oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp85,5 miliar.
Dalam aksinya, Kamba memakai topeng Spiderman sambil membawa dua gepok uang mainan dan mainan lobster. Lewat aksi ini, Kamba ingin mengingatkan masyarakat bahwa ternyata masih ada pejabat di era Presiden Joko Widodo yang terlibat korupsi.
"Dengan topeng pahlawan, harapannya muncul penegak hukum yang berani memberantas korupsi di Tanah Air tanpa pandang bulu," ujarnya.
Selain mengungkap nama-nama yang terlibat,
Kamba juga mengajak pegiat anti-korupsi di DIY untuk mengawal proses hukum kasus Mandala Krida hingga vonis di pengadilan tindak pidana korupsi. Pasalnya, di persidangan akan muncul berbagai fakta hukum, termasuk penyebutan sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Apalagi, menurut Kamba, penegak hukum di DIY tidak melanjutkan proses hukum sejumlah kasus dugaan korupsi, seperti kasus pergola pada 2014 dan kasus korupsi proyek saluran air hujan di Jalan Supomo, Kota Yogyakarta, awal 2020.
"Kasus korupsi jarang berdiri sendiri. Artinya, ada keterlibatan pihak lain. Jadi KPK harus menyelidiki lebih lanjut mengenai aliran dana kasus Mandala Krida. Jangan sampai momen ini hilang gegara kasus korupsi lobster," ucapnya.