Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan sejumlah pihak lainnya masih melakukan asesment kerugian akibat banjir dan longsor yang melanda puluhan desa. Meski belum selesai, diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan belum semua desa yang dilanda bencana melaporkan dampak bencana tersebut. Pasalnya, skala bencana sangat luas, meliputi 46 desa terdampak banjir dan 20 desa longsor.
“Jadi memang belum selesai. Belum semua melaporkan. Tapi jelas perkiraannya mencapai miliaran. Karena memang sangat luas,” kata Komara.
Dia menjelaskan, bencana alam telah menimbulkan kerugian yang luar biasa di Cilacap. Nyaris seluruh sektor terdampak. Mulai dari permukiman penduduk, fasilitas umum, pertanian, perikanan hingga sektor perdagangan.
Sementara ini, secara keseluruhan terdapat 24 titik tanggul sungai yang jebol. Selain itu, ada pula bencana longsor yang terjadi di 20 desa. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak empat rumah roboh, 11 unit rumah rusak ringan, dua rusak sedang, dan 44 rumah rusak ringan.katanya.
Adapun angin kencang berdampak di tiga desa di satu kecamatan. Tercatat, satu rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang akibat terjangan angin kencang tersebut.
“Total bencana terjadi di 15 kecamatan 62 desa,” ungkapnya.
Selain itu, banjir juga telah merusak jalan dan jembatan. Karenanya, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk secepatnya memperbaiki fasum tersebut agar tak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Koordinasi dengan DPU sudah. Ini nanti secepat mungkin diperbaiki,” ucapnya.