Home Ekonomi Bandara Jenderal Ahmad Yani Raih Penghargaan Bandara Sehat

Bandara Jenderal Ahmad Yani Raih Penghargaan Bandara Sehat

Semarang, Gatra.com - Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang berhasil meraih Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Tahun 2020 dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Penghargaan ini tak lepas dari komitmen pengelola dalam memperhatikan protokol kesehatan, meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan, menjaga kebersihan, dan selalu memberikan pelayanan terbaik. Semuanya demi memberikan rasa nyaman kepada pengguna jasa, khususnya para penumpang.

General Manager Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto menyampaikan bahwa “Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Tahun 2020 yang diraih ini adalah sebagai komitmen untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan bandar udara kebanggaan milik masyarakat Jawa Tengah.

“Kami akan terus mempertahankannya dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga mereka merasa aman dan nyaman saat berada di bandar udara,” ujar Hardi.

Penilaian pada ajang penghargaan Bandar Udara Sehat ini diawali sejak bulan Juni sampai dengan November 2020 dengan berbagai rangkaian. Dimulai dari penyusunan laporan Self Assessment Bandar Udara Sehat oleh Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, dilanjutkan verifikasi virtual dengan mengirimkan video kondisi bandar udara sesuai dengan kriteria penilaian.

“Verifikasi lanjutan berupa sesi tanya jawab dengan tim juri dari Direktorat Bandar Udara, Kementerian Kesehatan RI, dan lembaga terkait lainnya secara virtual,” jelasnya.

Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang memiliki penataan sarana dan fasilitas yang memadai. Antara lain, proses pemeriksaan suhu tubuh pengguna jasa bandara dengan thermal scanner di pintu masuk keberangkatan.

Manajemen dan pengelola Bandara Jenderal Ahmad Yani dengan penghargaan yang diterima.(Dok.Bandara Ahmad Yani)

Seluruh sarana dan prasarana (fasilitas dan bangunan) tidak menimbulkan faktor risiko kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan kualitas debu total, asbes bebas, dan timah hitam. Selain itu, penyediaan fasilitas untuk program-program promosi kesehatan dalam rangka perubahan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Selain itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap oleh seluruh petugas bandara, proses scan boarding pass mandiri oleh penumpang, hingga penerapan protokol kesehatan dan physical distancing pada seluruh area dan fasilitas bandar udara. Termasuk penyediaan fasilitas mencuci tangan dan hand sanitizer di beberapa area bandar udara. Penyediaan ruang khusus merokok di lantai paling atas.

“Area parkir kendaraan tidak memiliki risiko kesehatan masyarakat karena tersedianya APAR, heat detector dan penempatan kendaraan. Juga tersedianya sarana rapid test di area gedung parkir lantai 1,” sebutnya.

Selain itu, Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga memiliki penyelenggaraan kesehatan lingkungan. Seperti tersedianya air bersih, kawasan bandar udata yang bebas dari ceceran minyak ataupun limbah, penghijauan di beberapa area terbuka. Tersedianya sarana penampungan limbah B3, kapasitas sarana penyimpanan limbah B3 yang mencukupi kebutuhan, pengawasan jasa boga, restoran, dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, dan lain sebagainya.

“Tak lupa peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta keamanan dan ketertiban di area bandar udara terus kami terapkan demi mewujudkan lingkungan bandar udara yang aman, nyaman, bersih, dan sehat,” tegasnya.

 

547