Kupang, Gatra.com - Menyikapi situasi bangsa saat ini pasca pulangnya Rizieq Shihab ke Indonesia, Aliansi Timor Bersatu (ATB) Rabu (25/11) melakukan aksi demo di depan pintu masuk Kantor Gubernur NTT. Massa yang berjumlah 100 an orang itu selain orasi juga menuntut pembubaran FPI juga mendukung Kapolri dan Panglima TNI menangkap dan memproses hukum Habib Rizieq Sihab.
Orasi massa Aliansi Timor Bersatu yang terdiri dari Ormas Laskar Timor Indonesia, Garuda Kupang, Brigade Tim 11 dan Ultras Victory yang dikawal ketat anggota Polres Kupang Kota itu itu selain orasi juga membakar poster Habib Rizieq Sihab.
Dalam orasnya mereka mendukung penuh Panglima TNI dan Panglima Kodam Jaya Jakarta beserta Polri dan jajarannya membersihkan ibukota Jakarta dari Baliho Habib Rizieq Sihab. Selain itu minta pemerintah membubarkan FPI sama seperti HTI.
“Kami minta Pemerintah dengan tegas dan berani membubarkan FPI dan menyatakan bahwa FPI adalah ormas terlarang sama seperti HTI. Ini karena anggota FPI sering melakukan tindakan-tindakan yang melangar hukum. Bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai toleransi, meresahkan masyarakat ,” kata Ady Ndiy yang memimpin kelopok pendemo ini.
Karena itu Ady Ndiy mendesak dan mendukung Kapolri agar menangkap dan memperoses hukum Rizieq Shihab atas berbagai khasus hukum yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Kami minta Kapolri menangkap dan memproses Rizieq Shihab. Ini karena tindakannya sudah bertentangan dengan hukum. Banyak ujaran kebencian dia bertentangan nilai –nilai pancasila dan merongrong pemerintah. Kami minta Polisi tidak tebang pilih. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama dimata hukum temasuk Habib Rizieq Sihab dan pengikutnya,” tegasnya.
Selain itu Aliansi Timor Bersatu juga memberikan peringatan keras kepada Rizieq Shihab dan pengikut-pengikutnya agar tutup mulut kotor mereka dan stop dengan ujaran kebencian serta provokasi-provokasi menentang Pancasila.
Selanjutnya Ady Ndiy mendorong dan mengajak semua elemen bangsa di seantero nusantara ini agar saatnya, bangkit bersatu dan bergerak serentak mendukung TNI POLRI dan memerintah pusat dan membubarkan FPI seperti yang dilakukan terhadap HTI.
“Kami anti Rizieq Sihab, FPI dan HTI serta semua organisasi radikal yang selalu tampil menatasnamakan agama. Kami bukan anti islam tetapi anti Rizieq Shihab. Karena pemeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu adalah WNI yang baik, mencintai Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.