Tokyo, Gatra.com - Gubernur Tokyo meminta penduduk untuk menghindari acara yang tidak penting dan meminta pelaku usaha yang menyajikan minuman beralkohol untuk tutup lebih awal karena negara itu berjuang melawan tingginya infeksi virus corona.
Dikutip AFP, media lokal pada Rabu (25/11) mengungkapkan bahwa Jepang telah mencatat wabah penyakit pernapasan yang relatif kecil, dengan lebih dari 2.000 kematian dan 135.400 infeksi, namun belum memberlakukan penguncian ketat.
Saat ini pemerintah setempat sedang melawan gelombang ketiga, dan melaporkan tingginya rekor jumlah infeksi harian secara nasional dalam beberapa hari terakhir.
Seruan gubernur yang memiliki konsekwensi pada proses penegakan hukum sepertinya diabaikan. Bahkan keadaan darurat yang diumumkan pada musim semi selama lonjakan infeksi, tidak memberikan dampak bagi mereka yang menentang ajakan untuk tetap di rumah atau menutup pintu.
Tokyo telah menaikkan tingkat kewaspadaan virusnya ke skala empat tingkat. Penyiar nasional NHK mengatakan bahwa Gubernur Yuriko Koike akan meminta penduduk untuk menahan diri dari menggelar acara yang tidak perlu dan tidak bersifat darurat.
Media lokal lainnya juga melaporkan seruan Koike dan meminta agar pelaku usaha lebih cepat menutup tokonya selama tiga minggu kedepan.
Bagi pelaku usaha yang mematuhi anjuran tersebut akan diberikan kompensasi.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pekan lalu bahwa Jepang berada dalam "kewaspadaan maksimum" atas virus tersebut. Pemerintahnya telah dipaksa melakukan kampanye pariwisata domestik yang kontroversial.