Padang, Gatra.com - Partai Politik Islam Indonesia (PPII) Masyumi menjatuhkan pilihan pada pasangan calon Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) sebagai gubernur Sumatra Barat (Sumbar). Dukungan itu diberikan karena menilai paslon nomor 2 ini lebih amanah.
Ketua DPW Masyumi Sumbar, Budiman Datuk Bandaro Basa dalam keterangan resminya yang diterima Gatra.com, Selasa (24/11), keputusan dukungan itu berdasarkan hasil pertimbangan dan persetujuan dari anggota DPD Masyumi se-Sumbar dalam pertemuan di Kota Padang sehari yang lalu.
"Kami jatuhkan pilihan ke pasangan calon nomor urut 2 pada Pilkada Sumbar 2020 nanti. Kami menilai pasangan calon ini lebih amanah dibandingkan dengan kandidat lainnya," kata Budiman.
Dikatakan Budiman, awalnya pihaknya melakukan polling pilihan politik untuk Pilgub Sumbar di grup WhatsApp yang keluar nomor 2 dan nomor 4, namun unggul telak nomor 2. Adapun salah satu alasan memilih nomor 2, dikarenakan anggota Masyumi ingin Mahyeldi tetap mengabdi di Kota Padang.
Pengakuan Budiman, mayoritas barisan Masyumi Sumbar ini merupakan tim sukses Mahyeldi ketika mencalonkan diri sebagai wali kota Padang. Begitu pula secara garis keulamaan, bahwa kader Masyumi juga lebih dekat dengan Mahyeldi. Namun ada beberapa hal yang krusial, sehingga dukungan jatuh ke NA-IC.
"Jadi kami lebih mendukung Mahyeldi melanjutkan kepemimpinan di Kota Padang. Kemudian soal janji beliau waktu Pilwako, kami ingin secara syariat beliau menunaikan janji dan jabatan di Kota Padang," terangnya.
Selain itu, kata Budiman, dari keempat calon itu, hanya NA-IC yang tidak sedang memegang amanah dari rakyat. Sementara yang lain, seperti halnya Mahyeldi masih memiliki kewajiban memimpin warga Kota Padang. Dalam artian, masih ada amanah yang harus Mahyeldi pertanggungjawabkan.
Sementara NA-IC, lanjutnya, mereka dinilai amanah terhadap jabatan. Dari sisi keagamaan, paslon ini juga memiliki pengetahuan agama yang mumpuni dan selalu menunaikan ibadah dengan baik. Hal itu dibuktikan ketika Nasrul Abit bisa menjadi imam salat di masjid dan dengan bacaan yang fasih.
"Kami bertemu di salah satu masjid. Saya jadi makmum beliau. Jadi jangan ragu lagi, termasuk soal isu keturunan PKI, itu hoaks," tegasnya.