Yogyakarta, Gatra.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Stadion Mandala Krida Yogyakarta anggaran 2016 -2017 di Pemda DIY ke penegak hukum.
Raja Keraton Yogyakarta ini menyatakan belum tahu perkembangan kasus yang kini diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. “Wa ya ndak tahu. Kalau di koran kan yang mengajukan kan antar-pemborong ya. Kalau tidak keliru. Kalau di koran lho,” kata Sultan saat ditemui di kantor Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (24/11).
Sultan mengatakan dirinya juga belum tahu siapa saja saksi kasus atas proyek Rp85,5 miliar itu. Ia mempersilakan penegak hukum untuk memproses kasus tersebut. “Saksi yang diperiksa KPK siapa, saya juga tidak tahu kok. Itu kan urusan hukum. Ya berproses saja lah, silakan aja,” ucapnya.
Adapun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan Stadion Mandala Krida 2016 – 2017, Edy Wahyudi, menyatakan dirinya baru dimintai keterangan oleh KPK pada Senin (23/11) kemarin.
“Jadi saya kemarin juga ada undangan untuk dimintai keterangan. Ya menjelaskan tentang tupoksi (tugas pokok dan fungsi) saya selaku PPK, pejabat pembuat komitmen. Kemarin Senin, di Jakarta,” kata Edy saat dihubungi melalui telepon.
Edy mengatakan dirinya menyampaikan tugasnya secara detail saat diperiksa. Ia menjelaskan tugasnya itu sesuai peraturan perundang-undangan penetapan barang dan jasa, yakni menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS), menetapkan spesifikasi, dan membuat rancangan kerja.
“Kemarin ya sampai situ, terkait tugas pokok fungsi saya. Saya juga menjelaskan sedemikian rupa dengan berakhir penandatanganan berita acara yang disusun beliau-beliau itu,” ucap mantan Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY ini.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus Disdikpora DIY ini mengatakan pengususan kasus ini masih dalam proses. “Karena ini masih berjalan, jujur saya mohon doanya karena saya maupun pokja (kelompok kerja) maupun penyedia barang jasa sudah melakukan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Menurut dia, pengerjaan pembangunan stadion itu bagian dari upaya membangun DIY. "Sehingga sekali lagi, selaku orang Jogja sudah membangun Jogja, saya mohon doa semoga semua berakhir dengan baik untuk semua,” ucapnya.