Jeddah, Gatra.com - Seorang pejabat dari perusahaan minyak Saudi Aramco Arab Saudi pada hari Selasa mengatakan bahwa pelanggan tidak terpengaruh oleh serangan yang datang dari milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman, yang merusak salah satu tanki di pabrik distribusi produk minyak di utara kota Jeddah.
Salah satu dari 13 tanki fasilitas saat ini tidak berfungsi.
Dikutip Reuters, Selasa (24/111), juru bicara Koalisi Arab Kolonel Turki al-Maliki mengatakan pada hari Senin bahwa sebuah proyektil yang diluncurkan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman merusak salah satu fasilitas minyak menyebabkan terjadinya kebakaran di stasiun distribusi produk minyak bumi di Jeddah.
Pejabat tersebut menggambarkan salah satu lokasi tersebut sebagai fasilitas berbahaya karena mendistribusikan lebih dari 120.000 barel produk minyak per hari.
“Kebakaran yang terjadi dalam insiden itu padam dalam waktu sekitar 40 menit tanpa korban,” katanya.
Api dapat dipadamkan dan tidak ada korban luka atau korban jiwa akibat serangan tersebut.
Juru bicara Koalisi Arab mengatakan bahwa milisi teroris Houthi yang didukung Iran telah terlibat dalam serangan teroris pengecut ini, yang tidak menargetkan kemampuan nasional Kerajaan, namun lebih menargetkan ekonomi global, pasokan dan keamanan energi global.
Kantor Berita Emirates (WAM) melaporkan pada hari Senin bahwa Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk keras serangan pengecut dilakukan oleh teroris milisi Houthi yang didukung Iran yang menargetkan stasiun distribusi produk minyak bumi di Jeddah, Arab Saudi.