Pekanbaru, Gatra.com- Pengaruh Ustad Abdul Somad (UAS) diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan antusiasme masyarakat menggunakan hak pilih. Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Riau, Panca Setyo Prihatin, alih-alih mendukung pasangan calon tertentu, UAS diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk tidak golput.
"Idealnya ustad kita itu tidak memihak salah satu paslon. Tapi berdiri diatas semua kepentingan. Nah kepentingan pilkada saat ini adalah soal partisipasi pemilih, dengan pengaruhnya UAS lebih baik menyerukan masyarakat menggunakan hak pilih," terangnya melalui sambungan seluler, Selasa (24/11).
Adapun golput telah menjadi momok bagi upaya meningkatkan kualitas pemilu. Pada pilkada serentak 2020 angka golput ditaksir akan tinggi, mengingat kekhawatiran pemilih akan pandemi Covid-19. Sehingga mempengaruhi minat untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pilkada di Riau akan digelar di 9 wilayah dengan melibatkan 2,4 juta pemilih.
Panca menilai posisi tidak memihak dapat menjauhkan UAS dari politik praktis. Menurut Panca jika UAS terlibat politik praktis maka publik akan memiliki persepsi tertentu terhadap sang ustad.
"Terlepas itu hak politik UAS, ada baiknya dia tetap pada posisi netral. Dengan demikian UAS diasosiasikan dekat dengan semua kalangan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan UAS hadir sebagai juru kampanye salah seorang paslon di pilkada Kabupaten Rokan Hulu. Pun begitu UAS juga tampak pada baliho salah seorang calon walikota di kota Dumai.
Umumnya UAS memberikan dukungan kepada mereka yang pernah membantunya berceramah. UAS sendiri dalam keteranganya pada seri podcasts, Karni Ilyas Club, menegaskan dirinya menjauhi politik praktis. Namun ia mengingatkan kepada umat Islam agar tidak apatis dalam berpolitik.