Makassar, Gatra.com - Kesadaran warga Kota Makassar untuk memilih wali kota berdasarkan kewilayahan dan integritas terus terbangun. Terbaru, dari Jalan Regge, Rappokalling Kota Makassar menginginkan adanya figure baru yang memimpin Kota Makassar.
“Kita butuh sosok baru yang lebih komitmen dan peduli,” ungkap tokoh masyarakat Rappokalling, Rahman Subair, Senin (23/11).
Ia bersama warga setempat, mereka sudah bosan dijanji. Faktanya, kebutuhan air bersih saja tidak bisa terpenuhi. Padahal, air bersih merupakan kebutuhan dasar. Pemerintah harusnya mampu menyediakan.
“Ini masalah kami di sini. Air minum bercampur air got,” keluhnya kepada Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin yang hadir di tengah-tengah mereka.
Menanggapi keluhan tersebut, Appi—sebutan Munafri Arifuddin—mengatakan, kebutuhan masyarakat soal air minum akan dia selesaikan jika terpilih sebagai Wali Kota Makassar. Sebab, kebutuhan air minum itu sangat penting.
Sementara itu, keinginan warga untuk figur baru memimpin Kota Makassar juga tergambar dari sejumlah lembaga survei. Di antaranya, SMRC, CRC dan SSI. Tren penurunan petahana Danny Pomanto terus tergerus. Jika awalnya mereka di angka 40-an, kini sudah di bawah 40 persen.
Data September hingga pekan pertama November 2020 ini, ditemukan fakta dari tiga lembaga survei (SMRC, CRC, dan SSI) bahwa pasangan nomor urut 1 Danny-Fatma mengalami kemerosotan elektabilitas hingga 3% atau dari 41,9% merosot ke 38,5%.
Sementara rival terberatnya, Appi-Rahman di waktu dan lembaga survei yang sama menunjukan tren elektabilitas yang melejit hingga menyentuh angka 13% atau dari 17,8% meroket ke 30%.
“Sebaliknya, tren Appi-Rahman terus naik. Bahkan, data terakhir, sudah berhasil mengalahkan incumbent,” ungkap Ketua tim Appi-Rahman, Erwin Aksa di Warkop Sija Sawerigading, Senin (23/11).
Bahkan, lanjut Erwin, kecenderungan incumbent akan terus turun menjelang hari pemungutan suara. Sementara, penantang terkuat akan selalu bisa merebut swing voter.
Jumlah swing voters cukup tinggi. Terbaru dari Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) yang melakukan survei pada 1-8 November 2020 menyatakan swing voters mencapai 30,98%.
“Tren ini akan terus berlanjut hingga hari pencoblosan, sehingga pada 9 Desember Appi-Rahman akan lahir sebagai pemimpin baru Kota Makassar warga harapan warga,” tegasnya.
Dikatakan bahwa lebih dari 60 persen warga ingin ada pemimpin baru. Angka itu semakin menguat bahkan bertambah. Karena dari pemimpin sebelumnya tidak sesuai harapan mereka.
“Trend Appi naik ekponensial. Masyarakat Makassar tidak perlu diajari. Banyak pekerjaan mangkrak selama ini, kebohongan publik dan sebagainya," kata Erwin.
Dia menilai bahwa jika lembaga survei internal tim Appi-Rahman yang berasal dari Jakarta terus melakukan survei tiap pekannya, dan hasilnya sangat menggembirakan, dan pekan lalu sudah crossing dengan kandidat nomor satu.
Crossing artinya angka elektabilitas Appi-Rahman yang tadinya di bawah sudah melampaui angka elektabilitas calon lainnya yang semula tinggi namun turun terus.
"Alhamdulillah, Ini menggembirakan hasil yang diraih Appi-Rahman dengan kerja-kerja tim yang kian massif serta dukungan warga Makassar. Lembaga survei yang bekerja tiap pekannya melaporkan jika survei Appi-Rahman sudah melampaui paslon lainnya," katanya.
"Makassar harus keluar dari problem Covid 19. Itu dulu yang utama. Makassar harus dipimpin oleh orang yang mau mendengar aspirasi masyarakat. Kita harus benar-benar down to earth," ujarnya.