Pekanbaru, Gatra.com- Pengaruh politik yang dimiliki Ustad Abdul Somad (UAS), membuat ulama kondang tersebut menjadi incaran calon kepala daerah (cakada) untuk mengerek elektabilitas jelang tahapan pemungutan suara 9 Desember 2020.
Kepada Gatra.com, Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Provinsi Riau, Dr. Hasanudin menilai kedekatan UAS pada aktor politik dapat menimbulkan efek politik pada aktor yang bersangkutan. Hasanudin mencontohkan situasi hajatan politik tahun 2019, saat UAS menyerukan warga memilih PKS dan PAN.
"Meski sekarang konteksnya pilkada, kedekatan dengan UAS tetap akan memiliki efek politik. Di segmen pemilih Islam pengaruh itu terasa," imbuhnya.
Hasanudin menambahkan, pengaruh UAS memiliki kecendrungan bekurangnya minat pemilih Islam terhadap partai nasionalis, khususnya di Riau. Hanya saja untuk mengukur sejauh mana faktor UAS berdampak terhadap cakada yang diusung partai nasionalis, memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Asal tahu saja, faktor UAS disebut-sebut sebagai salah satu penyebab bekurangnya pemilih partai nasionalis di Riau pada pemilu 2019. Ini terlihat dari capaian Partai Golkar, Nasdem dan Hanura, yang berkurang di Riau.
Berdasarkan pantauan Gatra.com, sosok UAS hadir dalam kampanye dialogis yang digelar pasangan Hafit Sukri-Erizal di Kabupaten Rokan Hulu, Sabtu (22/10). Dalam kesempatan tersebut, UAS mengatakan dirinya menjadi juru kampanye pasangan nomor urut 3 lantaran Hafit (mantan wakil bupati Rohul) turut membantunya menggelar ceramah di Rokan Hulu beberapa tahun lalu.
UAS pun beharap, pasangan nomor urut 3 nantinya dapat mengakomodir pelajaran agama untuk diterapkan di sekolah umum, seperti Akidah Akhlak, Quran Hadist, Bahasa Arab, Sejarah Islam dan Fiqih.
Pendakwah lulusan Mesir tersebut pun direncanakan bakal menyambangi Rohul pada 5 Desember mendatang, empat hari jelang begulirnya tahapan pemungutan suara pilkada Kabupaten Rohul 2020.
Adapun pasangan Hafit Sukri - Erizal diusung oleh dua partai becorak Islam, PKB dan PAN. Pasangan tersebut bersaing dengan Sukiman - Indra Gunawan yang diusung PDI P, Gerindra, Hanura,dan beberapa partai lainya. Serta Hamulian-Syahril Topan yang didukung Partai Golkar dan PPP.