Home Ekonomi Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Khairul Lie menilai, dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif. Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 %.

Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar, rujukan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, serta perbaikan gizi masyarakat. Di samping itu, juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

“Dana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya. Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran, sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatan,” ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatra.com, Minggu (22/11).

Ia menjelaskan, 60% dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara, darat, dan terapung, serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua. Selain itu, terdapat juga program kampung siaga, serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap.

“Medan yang sulit, sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan. Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 hari,” ucapnya.

Dengan adanya dana Otsus ini, lanjutnya, masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS, Filariasis, Malaria, Diabetes, Vitamin C dan lainnya. Bahkan, masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat.

“Dengan semua usaha dan program yang dilakukan, Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsi,” katanya bangga.

Oleh karena itu, ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50% di tahun 2020 ini. Sebelumnya, dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX).

“Yang semula anggaran Rp103 Milyar, maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar. Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX. Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagi,” keluh Khairul.

756