Home Milenial Dongkrak PISA, Dikbud Dorong Gerakan Gemar Membaca di Papua

Dongkrak PISA, Dikbud Dorong Gerakan Gemar Membaca di Papua

Jakarta, Gatra.com - Mendorong agar generasi muda untuk membaca memang tidak mudah, ditambah memang tingkat literasi Indonesia sendiri ada di bawah negara-negara tetangga menurut PISA 2018. 

Dalam meningkatkan minat baca, Gerakan Gemar Membaca dibentuk, khusus anak-anak dan pemuda Papua. Hal ini didasari atas kesadaran bersama bahwa minat baca harus terus digaungkan oleh siapapun dan di wilayah manapun. 

 

"Saya lahir dan besar di Pos 7 Sentani (Jayapura, Papua), dan saya tahu persis lingkungannya seperti apa. Kita perlu menjadi contoh yang baik untuk generasi muda kita, agar lingkungan yang kurang sehat tidak berdampak bagi generasi yang akan datang," ucap Ketua Gerakan Gemar Membaca, Jessie Hembring saat diskusi santai 'launching gerakan gemar membaca' di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sabtu (21/11).  

 

"Melalui taman bacaan yang sekarang sedang berlangsung di Kampung Sereh (Papua) adalah wadah yang dapat mengembangkan daya minat baca dan pengetahuan anak-anak muda di kampung Sereh dan sekitarnya. Saya harap melalui Gerakan Gemar Membaca dapat membantu anak-anak muda, bukan hanya di kampung Sereh saja tetapi di seluruh pulau Papua agar generasi anak muda Papua bangkit dari ketertinggalan," papar Jessie.

 

Menurutnya, di Papua minat baca kurang karena fasilitas yang ada tidak memadai. Bukan hanya buku, perpustakaan pun hanya terletak di kota saja dengan akses yang juga cukup sulit menuju perpustakaan. 

 

"Lebih dari 1000 anak Papua kurang membaca karena keterbatasan Perpustakaan dan buku-buku. Di Era Milenial sekarang anak-anak lebih banyak bermain game online daripada membaca," ucapnya.

 

Bagi Jessie, keterbatasan itu bukan halangan memberikan yang terbaik untuk kampung halamannya itu. Untuk itu, ia beserta beberapa kawan lainnya berinisiatif mendirikan Gerakan Gemar Membaca.

 

"Kami tergerak untuk membantu teman-teman di Sentani dalam Gerakan Gemar Membaca, agar generasi anak muda dapat bangkit dari ketertinggalan," katanya.

 

"Keterbatasan yang ada bukan hambatan bagi kami dengan kerinduan hati yang ingin melayani dan membantu teman-teman tenaga Pendidik di Papua khususnya di daerah-daerah konflik. Kegiatan ini diharapkan agar meningkatkan minat membaca pada anak-anak agar dapat bangkit dari ketertinggalan," tandas perempuan asli Papua tersebut.

 

400