Yogyakarta, Gatra.com - Pihak Universitas Islam Indonesia (UII) mengonfirmasi bahwa sembilan mahasiswanya positif Covid-19. Kasus Covid-19 ini menambah panjang daftar kasus Covid-19 pada warga kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar.
“Benar informasi tersebut bahwa 9 mahasiswa UII positif Covid-19,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat UII Ratna Permata Sari, saat dihubungi Gatra.com, Sabtu (20/11). Ia menjelaskan, temuan kasus itu bermula saat kampus menggelar mata kuliah praktikum yang harus dilaksanakan di laboratorium.
“Sebelum melakukan kegiatan praktikum dilakukan tes rapid massal pada 100 orang lebih dari dosen, laboran, dan mahasiswa. Dari hasil rapid tersebut didapat 7 orang mahasiswa yang reaktif, lalu dilanjut dengan tes swab dan dinyatakan positif,” tuturnya.
Dari tujuh mahasiswa itu, rekan-rekannya sebagai kontak erat juga menjalani tes. Hasilnya terdapat dua mahasiswa yang juga positif Covid-19. “Sembilan anak saat ini menjalani karantina mandiri di Asrama Haji (Sleman). Kondisi saat ini dalam keadaan baik-baik saja dan dipantau oleh dosen walinya,” ujar dia.
Informasi soal kasus Covid-19 di kampus ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo saat jumpa pers daring, kemarin, Jumat (19/11). Saat itu, Joko menyampaikan soal penuhnya Asrama Haji Sleman sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 bergejala ringan dan tanpa gejala, termasuk para mahasiswa kampus swasta tersebut, meski nama perguruan tingginya tak disebut.
Sebelum di UII, kasus-kasus Covid-19 ditemukan pada sejumlah warga kampus di DIY selama delapan bulan pandemi. Di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Guru Besar Iwan Dwiprahasto terjangkit dan meninggal di masa awal pandemi, Maret lalu. Pada awal Agustus, seorang alumnus yang warga negara Kamboja, serta dua staf dan mahasiswa Fakultas Teknik UGM, juga terpapar.
Kasus Covid-19 juga ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Kota Yogyakarta, medio September. Seorang mahasiswa dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Jakarta, sempat ke kampus UIN, lalu kembali ke Jakarta.
Pada awal September, mahasiswa S2 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Sleman, juga diketahui positif Covid-19. Ia sempat mengikuti ujian tesis, berkontak dengan sejumlah dosen, staf kampus, dan rekan-rekannya. Tes usap pada para kontak erat tersebut menunjukkan mereka negatif Covid-19.
Medio Oktober, seorang dosen UPN Veteran meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Sedikitnya 12 kasus Covid-19 ditemukan di keluarga besar dosen tersebut.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menyampaikan hingga Sabtu ini terdapat 5.060 kasus dari 86.548 warga DIY yang menjalani tes usap PCR. “Total kasus sembuh menjadi sebanyak 3.810 kasus, sedangkan total kasus meninggal menjadi 119 kasus,” ujar Berty.
Alhasil, kasus aktif yang masih memerlukan perawatan sebanyak 1.131 orang. Selain tempat karantina di Sleman yang telah penuh, tempat tidur di sejumlah rumah sakit rujukan di DIY untuk merawat pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat pun terus berkurang.
Tempat tidur untuk pasien kritis yang dilengkapi ventilator terisi 36 dan tersisa 12 ranjang. “Adapun tempat tidur non-kritikal penggunannya 295 dan sisanya 109 tempat tidur,” kata Berty.