Batam, Gatra.com - Penyebaran Virus Corona (Covid 19) masih sangat memperihatinkan di Kepulauan Riau. Virus mematikan itu tidak hanya menyerang ribuan masyarakat, namun juga menjangkiti puluhan tenaga medis dan dokter yang sedang berjibaku menanganani pasien Positif Covid 19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepulauan Riau dokter Rusdani mengatakan, sejauh ini pihaknya mencatat ada sekitar 69 orang dokter yang terkonfirmasi positif Covid 19. Dari jumlah itu, sebagian besar dokter umum dan dokter spesialis yang terpapar Covid 19 berada di Kota Batam, Kepri.
"Puluhan dokter yang terpapar Covid 19 terindikasi tertular dari pasien dan juga sesama tenaga medis. Namun, bukan berarti mereka abai menggunakan APD, hanya saja para dokter yang terpapar Covid 19, umumnya sedang menangani lebih dari satu pasien positif Covid 19, yang tengah menjalani perawatan diruang isolasi," katanya, di Batam, Jumat (20/11).
Rusdani merinci, para dokter yang terpapar Covid 19 tersebar di Kabupaten/Kota di Kepri. Hanya saja, sebagian besar terdapat di Batam, yakni sebanyak 60 dokter umum dan dokter spesialis yang positif Covid. Sisanya ada di Tanjungpinang, sebanyak 4 kasus, kemudian di Kabupaten Bintan ada 2 dokter terdeteksi Covid 19 yang kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
"Puluhan dokter di Kepri yang terpapar Covid 19, sebagian besar kondisi kesehatanya stabil dan tengah menjalani isolasi di RSKI Pulau Galang, RSUD RAT Tanjungpinang, di RSUD EF Batam dan RSBP Batam. Sebagian juga ada yang hasil swab berkalanya negatif, namun masih harus menjalani karantina mandiri setelah diperbolehkan pulang ke rumah," ujarnya.
Para tenaga kesehatan yang positif Covid 19 itu, diakuinya, bekerja di ruang tertutup dan menggunakan pendingin ruangan. Diindikasikan pemicu penularan adalah aernol lambat turun karena tidak adanya angin dan flek menempel di baju, rambut atau sebagainya. Meski para dokter itu telah mencuci tangan, dan menggunakan APD, tapi kemudian pegang baju, bisa saja hal ini menjadi media penyebaran.
Untuk meminimalisir penyebaran, Rusdani menegaskan, pihaknya melarang tenaga kesehatan, khususnya dokter hingga perawat yang belum pulih untuk tidak melakukan aktivitas pelayanan.
"Para dokter, harus benar-benar dinyatakan sembuh dari Covid 19 baru bisa kembali melakukan pelayanan dan menangani pasien," terangnya.
Rusdani menjamin, meski banyak jumlah dokter yang terpapar Covid 19 di Kepri, namun di dearah ini tidak mengalami kekurangan dokter, lantaran jumlah dokter di Kepri masih terbilang cukup memadai.