Solo, Gatra.com - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapat sentilan keras karena menimbulkan kerumunan. Untuk itu dirinya siap diingatkan jika nantinya salah.
Gibran merasa selama ini dirinya sudah patuh dengan aturan. Termasuk melakukan pembatasan peserta yang menghadiri kampanye. "Contohnya saja (pertemuan) dengan APINDO, yang ikut paling banyak 50 orang," ucap Gibran pada Kamis (19/11).
Selain itu dia menekankan jika selama ini semua kegiatan kampanye yang dilakukannya selalu didampingi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jika ada kesalahan maka akan ada teguran dari Bawaslu.
"Pasti detik itu juga akan saya ditegur Bawaslu. Selama ini kan Bawaslu melekat," ucap Gibran.
Terkait adanya kerumunan saat pendaftaran wali kota pada bulan September lalu, dia mengaku sudah berupaya dengan maksimal. Sebab saat itu Gibran dan panitia sudah membatasi peserta yang berangkat.
"Sebenarnya sudah dibatasi 50 orang. Sebab dari DPC (PDIP) pun sudah membatasinya," ucapnya.
Terkait adanya sentilan dari sejumlah petinggi Front Pembela Islam (FPI) yang menilai dirinya menimbulkan kerumunan, Gibran merasa siap ditegur. Termasuk jika dirinya diperingatkan oleh Bawaslu, Gibran mengaku siap. "Silahkan. Saya siap ditegur (kalau salah)," ucapnya.
Sebagaimana diketahui sejumlah petinggi FPI menyindir Gibran secara tajam karena dirinya tidak ditegur saat menimbulkan kerumunan dalam kegiatan kampanyenya. Dirinya dibandingkan dengan Rizieq Shihab yang diperkarakan ke kepolisian karena dianggap melanggar protokol kesehatan saat menikahkan anaknya di kediamannya di Petamburan yang dilanjutkan dengan acara Maulud Nabi.