Rembang, Gatra.com - Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Rembang Bersatu menggelar aksi damai di Kantor Bawaslu dan Pemkab Rembang, Kamis (19/11). Mereka menuntut netralitas Bawaslu dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam gelaran Pilkada Rembang 9 Desember mendatang.
Aksi dimulai di depan kantor Bawaslu Rembang. Dalam aksi yang berjalan damai itu, massa menggelar orasi sambil membentangkan poster yang bertuliskan agar ASN tetap netral di Pilkada.
Koordinator aksi, Choirul Anam mengatakan, kedatangannya ke kantor Bawaslu untuk mempertanyakan sikap Bawaslu agar tetap netral dalam menangani pelanggaran Pilkada.
"Kita ingin mempertanyakan sikap Bawaslu dan menekankan ASN dan Guru Tidak Tetap (GTT) harus netral di Pilkada. Sebagai masyarakat Rembang kita ingin mempertanyakan dan menginginkan Pilkada Rembang berjalan aman, jujur dan adil," jelas Anam.
Anam mengaku banyak menemukan di media sosial indikasi-indikasi ketidaknetralan ASN di Pilkada tahun ini. "Kita menemukan di medsos ada indikasi ASN dan GTT yang condong menggiring opini ke salah satu calon. Memang kami tidak punya bukti tapi kami menemukan indikasi itu di medsos. Makanya kita ingin mempertanyakan sikap Bawaslu," paparnya.
Sementara itu, ketua Bawaslu Rembang, Totok Suparyanto memastikan jika pihaknya akan bekerja secara profesional dalam menangani setiap pelanggaran Pilkada.
"Intinya setiap ada dugaan pelanggaran, Bawaslu secara profesional menangani itu. Memang setiap ada laporan pelanggaran harus kita plenokan dulu, sebelum kita lakukan langkah-langkah lanjutan," terangnya.
Usai menggelar aksi di Kantor Bawaslu, Massa melanjutkan aksi di depan Kantor Pemkab Rembang. Sejumlah petugas kepolisian tampak melakukan pengamanan selama jalannya aksi.