Washington D.C, Gatra.com - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah meneken nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai US$750 juta.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mewakili Pemerintah Indonesia dan Presiden EXIM Bank AS Kimberly Reed, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan.
MoU itu sekaligus menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi khususnya di bidang pendanaan, pembangunan investasi, dan perdagangan dengan nilai mencapai US$ 750 juta.
Angka tersebut meningkat dari nilai kesepakatan sebelumnya sebesar US$500 juta pada periode 2017–2018. Dalam sambutannya, Dubes Lutfi menjelaskan bahwa hubungan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai dalam mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat kedua negara untuk memajukan demokrasi dan stabilitas kawasan.
“MoU ini akan semakin perkuat kemitraan ekonomi RI-AS dalam upaya memperluas bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Kamis (19/11).
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rasa optimisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral RI-AS, dengan berbagai capaian yang berhasil diraih dalam kurun waktu terakhir. Keberhasilan tersebut antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences atau disingkat GSP AS. Sebuah skema pembebasan tarif masuk bagi 3.500 produk ekspor ke AS untuk Indonesia serta komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Di kesempatan yang sama Presiden Exim Bank AS, Kimberly Reed menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan guna memperkuat partisipasi AS dalam pembangunan di Indonesia khususnya di sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan.
Adanya MoU akan memperluas peluang bagi RI dan AS untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah juga akan mendorong peluang pengembangan usaha, antara lain di sektor infrastruktur, transportasi, energi, infrastruktur rantai pasokan pertambangan, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi, keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.
“MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS,” ucap Kimberly. Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan di KBRI Washington, D.C. di sela kunjungan Menkomarinves Luhut Pandjaitan ke AS yang didampingi Wamenlu RI, Wamen BUMN II, dan Staf Ahli Mendag Bidang Hubungan Internasional.