Home Info Satgas Covid-19 Duh, Pengungsi Banjir Sulit Terapkan Prokes Covid-19

Duh, Pengungsi Banjir Sulit Terapkan Prokes Covid-19

Cilacap, Gatra.com – Pengungsi akibat bencana banjir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kesulitan menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab, selain keterbatasan ruangan pengungsian, alat pelindung diri (APD) untuk pengungsi juga minim.

Marsikun, tokoh masyarakat yang juga seorang pengungsi di Desa Sidamulya mengatakan, banyak warga yang hanya berbekal satu masker. Selain itu, belum pula disediakan tempat cuci tangan. Pemerintah atau pihak lain juga belum memberikan disinfektan.

“Jaga jarak ya sulit. Karena kan ruangannya terbatas,” ucapnya.

Dia mengaku sudah mengarahkan warga di RW-nya untuk mengungsi ke beberapa posko. Namun, kebanyak warga lebih memilih yang terdekat dengan rumah dan bisa berkumpul dengan keluarga dan tetangga terdekat.

“Jadi memilih bersama dengan yang akrab. Ada posko yang longgar, tapi ada juga yang padat,”katanya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan akan memperkuat koordinasi lintas sektoral agar warga taat protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 dan meminimalisir risiko munculnya klaster pengungsian.

Kata dia, meski BPBD dan pihak lain sudah menyediakan pengungsian lebih luas dan lebih banyak dari biasanya, namun warga membandel dan enggan ditempatkan di tempat pengungsian terpisah. Kebanyakan warga lebih memilih mengungsi di tempat yang sama dengan tetangganya, meski dalam kondisi lebih sempit.

Menurut dia, sulitnya penerapan protokol kesehatan disebabkan minimnya kesadaran warga. Sebab, kebanyakan beranggapan risiko penularan Covid-19 rendah karena mereka bersama dengan keluarga dan tetangganya. Beruntung, tak ada penularan Covid-19 di pengungsian.

“Tetapi, Alhamdulillah tidak muncul penularan atau klaster baru, klaster pengungsian. Memang ada yang beranggapan, ‘ini kan dengan keluarga, ini kan dengan tetangga’,” ujar Komara.

187