Cilacap, Gatra.com – Pengungsi banjir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai terserang penyakit gatal dan demam. Para pengungsi saat ini membutuh obat-obatan.
Seorang pengungsi di Desa Sudagaran, Kecamatan Sidareja, Suminah mengatakan mereka telah mengungsi dua hari di SD Negeri 03 Sudagaran. Di tempat ini, terdapat 25 keluarga yang terdiri dari lebih dari 100 jiwa.
“Ada yang gatal-gatal, ada yang sudah demam. Kami sangat membutuhkan obat-obatan,” katanya.
Dia menjelaskan, di pengungsiannya, terdapat kelompok rentan. Di antaranya, bayi, balita, orang lanjut usia, dan orang sakit. Bahkan, ada bayi yang berumur 11 hari turut mengungsi.
“Ada itu bayi umur 11 hari yang ikut mengungsi,” ucapnya.
Menurutnya, kondisi yang serba terbatas membuat pengungsi mudah terserang penyakit. Sebab, mereka tidur di ruangan kelas yang besar. Angin dan suhu dingin menyebabkan pengungsi mudah terserang penyakit.
“Kalau keluar juga langsung ketemu air. Jadinya banyak yang gatal-gatal,” ujarnya.
Sementara, Sri Mulyani, ibu bayi perempuan berusia 11 hari, mengaku turut mengungsi lantaran rumahnya terendam setinggi lebih dari satu meter. Dia mengaku mengungsi ke SD Negeri 3 Sudagaran tanpa ada yang mengarahkan, agar berada di tempat yang lebih aman.
Meski di pengungsian SD Negeri 3 Sudagaran masih berjubel warga dan kurang nyaman untuk bayi yang baru lahir. Selain dengan bayinya yang berumur 11 hari, Sri juga membawa anaknya yang baru berumur 1,5 tahun.
“Ya mengungsi sendiri. Tidak ada yang mengarahkan dari pemerintah. Belum diperiksa (kesehatannya),” ucap Sri.
Sri mengatakan butuh makanan, susu bayi, obat-obatan dan popok bayi. Dia juga berharap ada perhatian lebih untuk kelompok sangat rentan seperti yang dialami keluarganya.