Magelang, Gatra.com - Warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, mulai melihat adanya kawanan kera yang turun ke permukiman. Meski hanya beberapa ekor namun masyarakat mengaitkan dengan naiknya aktivitas Gunung Merapi.
Aan warga Gedangan mengaku melihat kera ekor panjang di pohon langsat di dekat rumahnya. Kera tersebut terlihat sekitar pukul 05.00 WIB. Meski demikian, warga justru menganggap jika didatangi kera berarti wilayahnya termasuk aman dari bahaya letusan Merapi.
"Memang tadi sekitar jam 5 pagi ada satu ekor monyet berada di samping rumah. Kalau kata orang-orang tua kalau kedatangan hewan liar seperti itu berarti malah di sini itu tempatnya aman," katanya, Rabu (18/11).
Jumar (70) warga lainnya juga mengaku melihat empat ekor kera, di mana satu ekor berada di pohon bambu, sedangkan tiga ekor lain bergelantungan di pohon lain. Ia mengaku sejak ada peningkatan aktivitas Merapi baru kali ini ada kera turun ke permukiman.
"Tadi pagi, di pucuk bambu ada satu, di pohon lain ada tiga ekor, jadi empat ekor. Warga sini kalau ada monyet tanda-tanda daerah aman," ujarnya.
Semenjak status siaga Merapi baru kali ini ada monyet ekor panjang turun sampai lokasi perkampungan. "Jika di atas panas (Merapi), dimungkinkan hewan turun, kemungkinan mau mencari makanan,"katanya.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Wiryawan mengaku, belum menerima laporan warga akan adanya kera yang turun di perkampungan. Menurutnya, adanya kera turun jika jumlahnya hanya satu atau dua ekor saja masih merupakan hal wajar. Akan tapi jika sudah mengganggu warga atau merusak tanaman maka perlu ditindaklanjuti.
"Kalau hanya satu atau dua ekor, itu biasa turun karena bagian dari perilaku mereka, dalam dinamika kelompok. Jadi jika ada kelompok yang habis berkelahi kemudian tersingkir jadi nanti butuh penyesuaian lagi untuk masuk ke kelompok. Tapi tidak menutup kemungkinan sekarang ini juga karena aktivitas Gunung Merapi," katanya.