Yogyakarta, Gatra.com - Dalam dua hari, kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta meledak. Seribu warga belum sembuh dari Covid-19 dan menjadi kasus aktif.
Juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengumumkan terdapat tambahan 153 kasus positif pada Rabu (18/11) dari 760 orang yang menjalani tes usap PCR. “Total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 4.828 kasus,” ujar dia.
Sesuai wilayah, kasus-kasus baru itu tersebar di Kabupaten Sleman 65 kasus, Kulonprogo 31 kasus, Kota Yogyakarta 27 kasus, Bantul 18 kasus, dan Gunungkidul 12 kasus.
Sesuai riwayatnya, mayoritas hasil pelacakan kontak dari kasus sebelumnyayakni 94 kasus, hasil periksa mandiri 9 kasus, dan satu kasus pelaku perjalanan luar daerah. “Belum ada info, 49 kasus,” kata Berty.
Ia menyebut 43 orang dinyatakan sembuh sehingga total kasus sembuh menjadi 3.712 kasus. Namun hari ini dua orang dinyatakan meninggal dunia dan menyumbang 22 kematian pada November ini. “Total kasus kematian positif Covid-19 di DIY mencapai 115 orang,” kata Berty.
Dari rincian tersebut, warga DIY yang masih positif Covid-19 dan menjadi kasus akif sehingga masih dalam perawatan di rumah sakit dan diisolasi di shelter berjumlah 1.001 orang.
Selama 1-14 November terdapat 676 kasus atau rata-rata 48 orang terpapar Covid-19 di DIY per hari. Selanjutnya pada Minggu (15/11) ada 7 kasus dan Senin (16/11) 67 kasus.
Dalam dua hari ini, kasus meledak lagi, yakni 90 kasus pada Selasa (17/11) dan 153 kasus pada hari ini. Jumlah kasus pada dua hari ini menempati peringkat kedua dan ketiga terbanyak untuk kasus harian selama pandemi di DIY. Rekor tertinggi terjadi dua pekan silam, 5 November, dengan 168 kasus sehari.
Di Bantul, kasus masih disumbang dari pondok pesantren. “Masih dari tempat pendidikan,” kata juru bicara gugus Tugas Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa, singkat, tanpa merinci kasus tersebut.
Awal November, Pemkab Bantul menyebut empat pesantren menjadi tempat penularan yakni Al Munawwir dan Ali Maksum di Krapyak, Sewon, dengan 195 kasus, Al Imdad di Pajangan 2 kasus, dan Bin Baz 5 kasus. Kasus di lembaga pendidikan di Pajangan kemudian bertambah 9 orang dan Sewon tambah 20-an orang.
Adapun di Kota Yogyakarta peningkatan kasus terutama karena penularan di keluarga. “Hampir semua kasus pasti ada imbas ke keluarga. Ada yang hanya satu dua yang kena. Ada yang dominan kena,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada Gatra.com sambil mencontohkan 18 kasus di satu keluarga.