Wina, Gatra.com – Pengawas nuklir PBB (IAEA) melaporkan bahwa Iran telah mulai memasukkan bahan baku gas uranium hexafluoride (UF6) ke dalam sentrifugal pengayaan uranium IR-2m canggih, yang dipasang di pabrik bawah tanahnya di Natanz. 

Dikutip Reuters, Rabu (18/11), langkah tersebut merupakan pelanggaran terbaru Iran atas kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar, yang menyebut pihaknya hanya dapat mengakumulasi uranium yang diperkaya dengan mesin IR-1 generasi pertama dan hanya itu yang dapat dioperasikan di pabrik bawah tanah. 

Laporan IAEA sebelumnya mengatakan Iran telah memasang mesin IR-2m di bawah tanah.

"Pada 14 November 2020, Badan tersebut memverifikasi bahwa Iran mulai memasukkan UF6 ke dalam kaskade yang baru-baru ini dipasang dari 174 sentrifugal IR-2m di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) di Natanz," kata laporan Badan Energi Atom Internasional kepada negara-negara anggota pada Selasa.