Semarang, Gatra.com- Kreasi pembersih tangan dari bahan daun kunyit karya siswa SMAN 1 Bringin meraih juara ke tiga kategori pada ajang kreatifitas dan inovasi masyarakat (Krenova) Kabupaten Semarang tahun 2020.
Atas kreasinya itu, empat orang siswi penggagas Curnitizer (pembersih tangan dari ekstrak daun kunyit) mendapat piala dan uang pembinaan. Penghargaan kepada para pemenang Lomba Krenova itu diserahkan langsung oleh Bupati Semarang H Mundjirin di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (17/11/2020) .
Salah seorang kreator curnitizer, Nafian Rahma Fitrian (17) menjelaskan pembersih tangan buatannya ini bebas dari alkohol. Sehingga tidak membuat kulit kering yang seringkali dikeluhkan pemakai. Selain itu harganya juga lebih murah.
“Ide awalnya kami ingin memanfaatkan daun kunyit yang selama ini dibuang. Padahal dari berbagai literatur, daun kunyit mengandung zat serupa minyak atsiri yang berfungsi sebagai antiseptic,” terangnya.
Cara pembuatannyapun relatif mudah. Daun kunyit dipotong-potong lalu direbus (steam) untuk mendapatkan ekstraknya. Setelah disaring, dicampur dengan perasan jeruk nipis, gliserin dan air dengan perbandingan tertentu. “Satu resep bisa menghasilkan dua botol curnitizer masing-masing berisi 100 mililiter. Harganya murah hanya Rp10 ribu per botol,” terangnya didampingi rekannya Amalia Handayani.
Bupati Semarang H Mundjirin yang melihat langsung produk curnitizer tertarik mencobanya. Meski masih perlu proses pengujian laboratorium, namun Bupati menghargai kreasi para pelajar dan pemenang Krenova lainnya. “Jangan hanya berhenti di tingkat lomba saja. Namun budaya kreasi dan inovasi harus terus ditanamkan untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Kabid Litbang Barenlitbangda Kabupaten Semarang Sukamto menjelaskan lomba Krenova diselenggarakan untuk mendorong terbentuknya budaya kreatifitas dan inovasi masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kreasi dan inovasi itu dapat meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan yang berkelanjutan,” terangnya.
Pada lomba kali ini ada lima pemenang utama dan tiga pemenang harapan kategori masyarakat. Selain itu ada tiga pemenang kategori pelajar. Diantara para pemenang itu antara lain kerupuk aneka rasa karya Erna Rohayati (Tuntang), kerajinan tangan enceng gondok karya Slamet Triamanto (Banyubiru), olahan kopi klotok karya Sriyanto (Jambu) dan Tahu bakso karya Ria Ulfiasari dkk.