Cilacap, Gatra.com – Hujan deras yang terjadi di Jawa Tengah bagian barat wilayah selatan memicu banjir dan longsor di sejumlah kabupaten. Salah satunya di Kabupaten Cilacap.
Di wilayah ini, sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir. Longsor juga dilaporkan terjadi di dua kecamatan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan ketujuh kecamatan tersebut meliputi, Kroya dan Sampang di Cilacap timur, serta Kecamatan Bantarsari, Gandrungmangu, Sidareja, Wanareja, dan Cimanggu di wilayah Cilacap barat.
“Ada sekitar 5.700 keluarga yang terdampak,” kata Komara, Selasa (17/11).
Komara mengakui, belum mendata keseluruhan jumlah pengungsi. Hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan evakuasi. Namun, diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan orang.
“Masih evakuasi. Kita sekaligus melakukan pendataan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, di wilayah Cilacap timur, ada penambahan desa terdampak banjir dari hari sebelumnya yang hanya empat desa. Kini, desa yang terdampak banjir di Kecamatan Kroya saja mencapai enam desa.
“Ditambah satu desa di Kecamatan Sampang,” ujarnya.
Komara juga menjelaskan, petugas BPBD dan relawan gabungan juga telah menyiapkan pengungsian. Selain itu, distribusi logistik berupa makanan juga sudah disalurkan.
Selain banjir, hujan ekstrem pada Selasa dinihari juga memicu bencana longsor di lima desa di dua kecamatan. Kelima desa tersebut yakni, Desa Panimbang, Bantarpanjang, Bantarmangu, dan Desa Mandala di Kecamatan Cimanggu, serta Desa Gunungtelu, di Kecamatan Karangpucung.
Sementara ini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, diperkirakan kerugian akibat banjir dan longsor di Cilacap mencapai miliaran rupiah.