Home Kebencanaan Dinas Lingkungan Selidiki Matinya Ratusan Ikan Sungai Elo

Dinas Lingkungan Selidiki Matinya Ratusan Ikan Sungai Elo

Temanggung, Gatra.com- Kasus matinya ratusan ikan di alur Sungai Elo di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih ramai menjadi perbincangan masyarakat. Dugaan adanya pencemaran pun menyeruak, namun demikian Pemkab Temanggung tidak akan gegabah dan lebih memilih melakukan tindakan secara cermat.

Bupati Muhammad Al Khadziq mengatakan, sejauh ini pihaknya telah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Temanggung untuk menyelidiki penyebab kematian ikan di Sungai Elo Pringsurat. Perlu dicari kejelasan apakah matinya disebabkan polutan pabrik atau ada penyebab lainnya.

"Saya mendapat laporan bahwa ada pencemaran sungai sehingga banyak ikan pada mati di Sungai Elo Pringsurat di sekitar pabrik tekstil. Tapi harus dicari masalahnya yang sesungguhnya karena apa, baru nanti kita ambil tindakan," katanya Selasa (17/11).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Senin (16/11) warga Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat digegerkan dengan matinya ratusan ikan di sepanjang Sungai Elo. Ada dugaan kematian ikan disebabkan oleh pencemaran atau limbah pabrik, namun demikian ada kemungkinan juga penyebab kematian faktor lain.

Akan tetapi sebelumnya pada bulan September ada pabrik tekstil di wilayah tersebut yang ketahuan membuang limbah dan menyebabkan pencemaran. Oleh Bupati Khadziq dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah pabrik tersebut sudah diberi peringatan dan berjanji akan membuat IPAL sesuai aturan.

Bupati Khadziq membenrakan bahwa pabrik tekstil tersebut dulu pernah diperingatkan karena membuang limbah sembarangan di sungai sehingga mengakibatkan baku mutu air di sungai Elo melebihi ambang batas yang diizinkan. Lantaran hal itu mempengaruhi ekosistem alam di sepanjang aliran Sungai Elo.

"Oleh karena itu kita memberikan peringatan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pabrik itu kita berikan waktu 180 hari untuk memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tetapi sekarang belum ada 180 hari sudah ada laporan dari masyarakat bahwa di sungai sekitar pabrik ikan-ikan pada mati," katanya.

Ia sudah meminta DLH mengambil sampel dari ikan-ikan yang mati untuk diteliti di laboratorium apakah pencemaran sungai kali ini betul ulah dari pabrik tersebut atau bukan. Namun uji sampel ikan yang mati di Sungai Elo dilakukan di Laboratorium Provinsi Jawa Tengah di Semarang dan hasilnya baru akan keluar sekitar 16 hari.

"Kalau ini ulah dari pabrik tersebut maka jelas pabrik ini sudah melanggar aturun, maka saya akan minta kepada DLH untuk mencari cara bagaimana memberikan sanksi pada pabrik ini, kalau perlu pabrik ini ditutup sementara. Namun, kalau memang air limbah pabrik tersebut tidak terbukti sebagai penyebab kematian ikan di Sungai Elo supaya tetap dicari penyebabnya dari apa karena mungkin ulah oknum tertentu telah merusak lingkungan," katanya.

204