Home Kebencanaan Merapi Siaga, Penambangan Pasir Disebut Sudah Berhenti

Merapi Siaga, Penambangan Pasir Disebut Sudah Berhenti

Sleman, Gatra.com – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menyatakan tak ada lagi penambang pasir di sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Hal ini sesuai imbauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta agar tak ada aktivitas di jarak lima kilometer dari puncak.

Kepala Balai TNGM Pujiati mengatakan penambangan pasir di sungai yang berhulu Merapi berhenti sejak Kamis (5/11) lalu. “Sejak status Merapi meningkat dari Waspada menjadi Siaga, penambangan di sungai yang berhulu Merapi sudah tidak ada,” kata Pujiati saat dihubungi, Selasa (17/11).

Pujiati menyebut penambangan pasir tak lagi ditemui di wilayah kerja Balai TNGM yakni di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga Magelang, Klaten, dan Boyolali, Jawa Tengah. “Dari Jurang Jero, Srumbung, Magelang, saya hampir tidak bertemu truk pasir,” contohnya.

Menurutnya, Balai TNGM terus berkoordinasi dengan instnasi lain dalam mengawasi kawasan hutan TNGM. Petugas TNGM siap memberikan informasi dan membantu di barak-barak pengungsian.

“Kami ada dua kantor seksi pengelolaan Taman Nasional, yakni wilayah Sleman-Magelang dan Boyolali-Klaten. Kami juga ada tujuh kantor resort di empat kabupaten. Petugas kami siap untuk memberikan informasi yang dibutuhkan,” katanya.

Pujiati menambahkan, berdasarkan pemantauan, sampai saat ini perilaku satwa di kawasan hutan TNGM juga belum berubah. “Di kawasan TNGM, secara fisik macan tutul atau macan kumbang belum pernah dijumpai. Tapi laporan terkait jejak, feses, masih ada. Sedangkan harimau Jawa sudah tidak dijumpai sejak 1980-an,” katanya.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengimbau penambang pasir di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi menghentikan kegiatannya. “Penambangan di KRB III risikonya sangat tinggi. Ketika terjadi sesuatu (erupsi Merapi), sulit untuk menghindar,” ucapnya.

1234