Solo, Gatra.com - Pemkot Solo, Jawa Tengah mencatat penambahan kasus hingga 106 yang terkonfirmasi positif pada Minggu (17/11) lalu. Penambahan ini merupakan angka tertinggi di kota Solo sejak pendataan Covid-19 pada Maret lalu.
Sayangnya Pemkot Solo tidak akan berencana mengaktifkan kembali rumah karantina. "Kalau mengaktifkan rumah karantina nggak efektif," ucap Rudy Selasa (17/11).
Dia menilai lebih efektif untuk melakukan operasi yustisi penggunaan masker. Dengan begitu masyarakat diajarkan untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Namun jika terjadi lonjakan kasus, opsi yang akan ditempuh yakni dengan membuat rumah sakit darurat Covid-19. "Mudah-mudahan opsi ini tidak akan ditempuh," ucapnya.
Sejauh ini Pemkot Solo masih memilih opsi untuk merawat mereka yang memang benar-benar membutuhkan perawatan rumah sakit. Namun jika orang yang terjangkit Covid-19 ini berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan memungkinkan isolasi mandiri, mereka dipersilahkan karantina di rumah.
"Kalau semua dirawat di rumah sakit bisa jebol," ucapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani mengatakan lonjakan kasus Covid-19 tertinggi terjadi pada Minggu (17/11) lalu. Dalam satu hari jumlahnya mencapai 106 orang yang terkonfirmasi positif.
"Penambahan mayoritas dari hasil tracing, totalnya ada 81 kasus dari 34 klaster," ucapnya.
Ahyani mengakui jumlah ini yang terbanyak sejak kasus Covid-19 ada di kota Solo. "Sebelumnya penambahan jumlah masih berkisar di angka ratusan. Baru hari Minggu kemarin jumlahnya sampai 106 kasus," ucapnya.