Karanganyar, Gatra.com- Tim Pemberantasan Penyalahgunaan da Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Karanganyar menggagas pendirian rumah rehabilitasi pecandu narkoba pada tahun 2021. Tempat rehabilitasi tersebut melengkapi upaya tim bersama stakeholdernya.
Ketua Tim P4GN Karanganyar Rober Christanto mengatakan telah menyurvei rumah rehabilitasi pecandu narkoba "Sekar Mawar" di Bandung Jawa Barat. Rumah rehabilitasi di bawah kendali Kemensos itu bekerjasama dengan pihak swasta hingga organisasi non pemerintah dari mancanegara. Ia meyakini tata kelolanya dapat diadopsi di Karanganyar. "Kami melakukan studi komparasi dan menggali pengalaman di panti itu. Rencananya, akan dibentuk di Karanganyar pada tahun depan," katanya kepada gatra.com, Selasa (17/11).
Dalam upaya pemberantasan dan pencegahan narkoba di Karanganyar, tim menemukan kasus yang sudah masuk ke ranah pidana maupun masih dalam pembinaan. Ternyata, terdapat pecandu yang sebenarnya ingin sembuh dari ketergantungan. Pihak keluarga juga menghendaki rehabilitasi menjadi upaya penyembuhan.
Rober mengatakan pasien setelah keluar dari rumah rehabilitasi dapat memberi contoh baik di masyarakat, terutama mengedukasi generasi muda agar menjauhi narkoba.
Rumah rehabilitasi tak hanya menyembuhkan pecandu narkoba, namun juga diharapkan menyembuhkan pecandu miras dan kenakalan remaja. "Tahun depan dirintis dulu dengan bekerjasama dengan tempat rehabilitasi di luar kota selama belum bisa mandiri," katanya.
Sejauh ini, tim sudah mendampingi rehabilitasi seorang pecandu asal tawangsari, Kerjo. Ia mengonsumsi narkoba sejak merantau ke luar kota. Ketika pulang kampung, keluarganya meminta bantuan tim P4GN.
"Ada satu lagi dari Colomadu. Namun belum sepenuhnya didampingi sampai rehabilitasi. Kami hanya menyarankan dia berkonsultasi dulu," katanya.
Penting diketahui, Kabupaten Karanganyar memiliki wilayah rawan penyebaran narkoba seperti Colomadu, Gondangrejo dan Jaten. Hingga pertengahan 2020 tercatat 35 kasus penyalahgunaan narkoba dengan 43 tersangka.
Dalam tahun ini, tim sudah melakukan sosialisasi sekitar 80 kali ditambah kegiatan bernafaskan olahraga demi memicu aktivitas positif para generasi muda.