Home Kesehatan Luhut: Kalau Pejabat Tak Aneh-aneh, Corona Terkendali

Luhut: Kalau Pejabat Tak Aneh-aneh, Corona Terkendali

Yogyakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pihak-pihak yang bertindak di luar protokol kesehatan termasuk pejabat, seperti dengan membuat kerumunan, membuat Covid-19 tak terkendali.

Hal itu disampaikan Luhut diskusi daring 'Telaah UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja' gelaran UGM dan Dewan Pakar Keluarga Alumni UGM (Kagama), Selasa (17/11). Luhut berbicara dari Washington, Amerika Serikat, di sela pertemuan dengan sejumlah lembaga dunia, seperti World Bank dan IMF.

"Kalau kita terus disiplin, tidak ada yang aneh-aneh, pejabat-pejabat atau yang merasa pejabat membuat kerumunan, saya pikir kita bisa meng-contain Covid-19 dan sampai menunggu vaksinasi pada akhir taun ini," tuturnya.

Paparan penanganan Covid-19 itu disampaikan Luhut sebelum mengawali pembahasan UU Cipta Kerja. Menurut Luhut, hal itu juga dipaparkan di depan wakil IMF dan World Bank terutama soal upaya pemerintah menekan kasus Covid-19 di 13 provinsi yang menyumbang 84 persen kasus di Indonesia.

Di forum UGM itu, Luhut menyebut grafik Covid-19 sebenanrya mulai menurun karena telah melakukan sosialisasi soal protokol kesehatan dengan baik ke masyarakat, termasuk untuk tidak membuat kerumunan. Namun selama tujuh hari terakhir grafik kasus Covid-19 kembali naik.

"Kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan penyebab klaster-klaster baru. Itu sudah ada evidence (bukti). Sehingga seperti di Jakarta kita sangat sayangkan terjadi kerumunan. Disayangkan ada pejabat yang hadir di kerumunan itu," kata dia.

Selain itu, kata dia, siapa pun wajib menjalani karantina 14 hari usai dari luar negeri, termasuk dirinya. "Nanti balik dari Amerika kami juga ada prosedur. Tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik terutama dari negara-negara yang dianggap bermasalah (Covid-19-nya)," kata dia.

Selama beberapa hari ini, terjadi kerumunan di DKI Jakarta dan Jawa Barat, terutama sejak pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab pulang dari Arab Saudi pada 10 November. Selain kerumunan di bandara, Rizieq menggelar pernikahan anaknya yang dihadiri para pendukungnya. Gubernur DKI dan Wakilnya pun sempat menemui Rizieq.

Menurut Luhut, karantina untuk warga Indonesia dari luar negeri telah membuahkan hasil. Untuk itu, langkah ini akan lebih diketatkan di sejumlah kota yang dinilai memiliki "peluang besar" untuk mengarantina warganya, seperti Jakarta, Bogor, dan Semarang.

Luhut menyebut suplai obat-obatan ke 450 rumah sakit juga terus dipenuhi. Menurut dia, pemerintah menggelar pertemuan virtual dengan para gubernur di Pulau Jawa esok karena kasus Covid-19 meningkat tujuh hari ini, bahkan kapasitas sejumlah RS juga kritis. "Apakah ini buah dari 14 hari lalu, perlu dicek, perlu pengecekan detail," kata dia.

240