Banyumas, Gatra.com – Sebanyak lima warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dilaporkan menjadi korban longsor di dua desa di Kabupaten Banyumas.
Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Ady Chandra mengatakan, dari lima korban tersebut, dua sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Adapun tiga lainnya masih dalam proses pencarian.
“Lima orang, satu orang di Desa Bogangin atas nama Wagimin, empat orang di Desa Banjarpanepen. Saat ini, tinggal tiga warga yang belum ditemukan,” katanya, Selasa (7/11).
Heriana menjelaskan, korban pertama yakni Wagimin, warga Desa Bogangin sudah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal lainnya, yakni Wagiah (42), warga Desa Banjarpanepen.
Adapun tiga korban lain yang masih dalam proses evakuasi yakni suami Wagiah, Basuki (52) dan dua anak Wagiah, yang masih berusia 13 dan sembilan tahun.
Saat ini, proses evakuasi tiga korban sekeluarga itu masih berlangsung. Tim SAR gabungan kesulitan karena ketebalan material longsor dan personel hanya menggunakan alat tradisional. Alat berat Selasa siang ini sudah diluncurkan dari Purwokerto.
“Teman-teman tim SAR gabungan juga masih dalam proses pencarian. Namun, karena ketebalan lumpur, dan kita menggunakan alat tradisional, tentunya menyulitkan proses pencarian. Sebenarnya, hari ini, eskavator sudah diluncurkan dari Purwokerto,” ucapnya.
Heriana menambahkan, satu rumah di Dusun Kali Cawang, Banjarpanepen tertimbun longsor pada Selasa dinihari (17/11). Empat korban di dalam rumah tak bisa menyelamatkan diri.
Bancana tanah longsor dan banjir dilaporkan juga terjadi di beberapa wilayah lain di Banyumas. Banjir juga sempat merendam Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS), di Kemranjen dan Lumbir.