Banyumas, Gatra.com - Hujan lebat sejak Selasa (17/11) dini hari menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dilanda banjir dan tanah longsor. Bahkan, luapan air sempat melumpuhkan jalur selatan Purwokerto-Yogyakarta selama lima jam.
Camat Kemrajen, Irawan, menyebutkan pada Selasa (17/11) pagi, banyak kendaraan yang tidak bisa melintasi jalur tersebut. Petugas juga ke lalu lintas melalui jalur Kroya, Nusawungu dan Binangun Kabupaten Cilacap.
"Luapan dari Sungai Tipar masuk ke jalan raya mulai sekira pukul 3.00. Ketinggian di jalur selatan sampai setengah meter. Ini mulai dari Desa Kedungpring sampai Kebarongan," katanya melalui telepon.
Dia mengatakan, jalur yang terendam paling parah di sekitar SPBU Kedungpring hingga Balai Desa Kedungpring. Namun, mulai pukul 11.00, banjir sudah mulai menyusut, sehingga sebagian kendaraan roda tinggi sudah berani lewat. Sementara Desa Kedungpring, Kebarongan, Desa Sirau dan Desa Grujugan juga terendam limpahan air sungai.
Tak hanya banjir, kata Irawan lebat juga menyebakan tanah longsor yang menutup jalan desa serta menimpa dapur belakang milik salah satu warga Desa Karangintung. Namun, laporan sementara hingga saat ini tidak ada korban jiwa.
"Sementara untuk menyingkirkan timbunan longsor belum dilakukan, menunggu kondisi perkembangannya, karena takut terjadi longsor susulan," katanya.
Kordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Ady Chandra mengatakan, di Kecamatan Sumpiuh, bencana longsor menimpa tiga desa yaitu Bogangin, Banjarpanepen dan Selanegara. Satu orang warga Desa Banjarpanepen dilaporkan meninggal dunia akibat rumahnya tertimpa longsor sekitar pukul 3.00.
"Di Desa Banjarpanepen, korban tertimbun longsor berjumlah 4 orang. Baru ketemu 1 orang (meninggal). Saat ini relawan gabungan masih melakukan pencarian," ujarnya melalui aplikasi pesan.