Magelang, Gatra.com - Guna menangani bencana alam amuk Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar. Dana 'meredam' Merapi tersebut akan dialokasikan melalui belanja tak terduga (BTT).
"Terkait bencana alam Gunung Merapi ini, kabupaten menyiapkan anggaran sekitar Rp5 miliar. Anggaran tersebut dalam bentuk BTT (belanja tak terduga). Langkah ini diambil karena kan harus cepat, harus mudah penggunaannya tidak berbelit-belit," kata Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, Senin (16/11).
Menurut Adi, alokasi BTT karena dana tersebut bersifat tak terduga maka penggunaannya tidak dibatasi ruang, waktu dan wilayah. Karena jika merujuk pada bencana bersifat relatif. Apabila langkah ini tidak mencukupi maka Pemkab Magelang akan mengambil upaya lain dengan meminta bantuan kepada Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.
"Kalau dengan kondisi seperti ini sebentar lagi selesai cukup, tapi kalau namanya BTT itu kan kita tidak terduga ya. Tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi ruang, tidak dibatasi wilayah bencana itu tapi relatif. Jadi kita persiapkan itu, mudah-mudahan mencukupi. Kalau tidak cukup, ya kita sambat kepada orang tua kita, pemerintah provinsi, pemerintah pusat," katanya.
Selain dianggarkan BTT sebesar Rp5 miliar, Pemkab Magelang masih memiliki sisa dana CSR Merapi tahun 2010 sekitar Rp105 juta. Dana ini penggunaannya hanya untuk Merapi dan tidak boleh untuk yang lain.
"Ya termasuk kita punya dana CSR sisa Merapi beberapa waktu yang lalu sekitar ada Rp105 atau berapa itu, kita gunakan. Itu kita gunakan CSR 2010 ada sisa sekitar Rp105 juta karena posnya untuk Merapi, kita manfaatkan Merapi, tidak boleh yang lain," terangnya.