Siak, Gatra.com - Hantaman pandemi Covid-19 tampaknya tidak begitu berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak, Riau. Soalnya, hingga akhir Oktober 2020, capain PAD Siak sudah Rp234.410.289.109 dan terealisasi Rp209.490.425.185 atau 89,37 persen.
"PAD dan realisasinya relatif masih stabil. Artinya, di tengah pandemi kondisi seperti itu sudah sangat bagus," kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Siak, Muzamil dihubungi Gatra.com, Senin (16/11).
Menurut Muzamil, stabilnya capaian PAD tersebut ditopang dari penerimaan pajak daerah dengan target awal Rp106.700.000.000 dan setelah perubahan Rp99.542.195.716 dengan realisasi mencapai Rp95.209.077.391 atau 95,65 persen. "Dari sektor pajak itu paling tinggi dari pajak penerangan jalan (PLN dan Non PLN) sebesar Rp66,5 miliar," kata dia.
Terus, lanjutnya, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pedesaan dan perkotaan juga tinggi yakni Rp22 miliar. "PAD dari sektor bidang air juga begitu, yakni Rp9 miliar. Bahkan realisasi sektor ini sudah mendekati 100 persen yakni Rp8,6 miliar lebih," kata dia.
Yang sangat berdampak akibat pandemi Covid-19 kata Muzamil adalah PAD perhotelan hanya Rp200 juta. Padahal target awal Rp725 juta. "Sama dengan PAD rumah makan dan restoran hanya Rp2,7 miliar lebih. Target awal Rp4 miliar. Ini diduga karena penutupan sejumlah tempat wisata di Siak hampir tiga bulan lamanya," kata dia.