Karanganyar, Gatra.com - RSUD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengganti metode screening Covid-19 dari tes usap PCR dengan tes cepat antigen. Cara ini untuk mengefektifkan bangsal isolasi bagi pasien Covid-19.
Direktur RSUD Kabupaten Karanganyar, Iwan Setiawan Adji mengatakan terdapat tiga bangsal penanganan Covid-19 berisi 72 tempat tidur di ruang ICU, HCU dan isolasi mandiri. Per Senin (16/11), mayoritas kamar sudah terisi. Bahkan terdapat 12 pasien yang belum discreening harus mengantre masuk.
Banyaknya pasien suspek Covid-19 yang mengisi ruang isolasi menjadikan fasilitas steril tersebut overload. Mereka menanti hasil tes swab PCR keluar. Mereka ini memiliki gejala terpapar Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.
"Ruang isolasi seharusnya bagi yang positif Covid-19. Namun suspek juga diperlakukan sama, bisa masuk ke ruang isolasi. Ke depan, ruangan tersebut semaksimal mungkin harus dimanfaatkan bagi yang positif saja. Maka dari itu hasil screeningnya harus diketahui lebih cepat. Sehingga akan dipakai tes cepat antigen, katanya kepada wartawan di rumah dinas bupati Karanganyar, Senin (16/11).
Tes cepat antigen diklaim memiliki akurasi 90 persen untuk mendeteksi virus Covid-19. Selain itu, hanya butuh waktu tiga jam saja sampai hasilnya keluar. Cara ini berbeda dengan tes usap PCR yang membutuhkan waktu tiga hari sampai hasilnya keluar. Metode ini membutuhkan spesimen lendir hidung pasien.
Iwan mengatakan peralatan yang dibutuhkan sama seperti pemeriksaan tuberculosis. Perbedaannya pada pemakaian reagen.
"Sudah ada 200 reagen. Kami siap sebenarnya untuk screening dengan tes cepat antigen," katanya.
Dengan mengetahui paparan Covid-19 melalui tes cepat antigen, manajemen RSUD akan memprioritaskan mereka yang terdeteksi positif Covid-19 masuk ke bangsal isolasi. Per Senin (16/11), RSUD mencatat 35 pasien positif Covid-19 dan 29 pasien suspek. Mereka dirawat di ruang isolasi.
Tes cepat antigen belum bisa diakses masyarakat yang memohon secara mandiri ke RSUD. Kebutuhan metode ini masih dikaver pemerintah bagi penanganan Covid-19.
"Jadi misalnya ada orang yang mau perjalanan ke luar daerah lalu minta tes cepat antigen belum bisa. Yang saat ini dilayani untuk umum hanya tes cepat atau rapid tes yang bertarif Rp150 ribu sesuai permenkes," katanya.