Tegal, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, menggelar monitoring protokol kesehatan di sejumlah tempat hiburan malam menyusul terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Bahari, Sabtu malam (14/11). Selain mengecek penerapan protokol kesehatan, petugas juga melakukan sejumlah rapid test pada masyarakat.
Monitoring yang melibatkan personel dari Satpol PP, BPBD dan TNI-Polri itu dilakukan di empat tempat karaoke di Kecamatan Tegal Barat dan Tegal Timur. Di tempat-tempat tersebut, petugas gabungan mengecek penerapan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, dan pemakaian masker.
Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test secara acak terhadap karyawan, pengunjung, dan pemandu lagu. Di tiap tempat karaoke, delapan hingga sembilan orang melakukan prosedur rapid test.
Dari pantauan Gatra.com, di salah satu tempat karaoke terdapat satu orang karyawan yang hasil rapid test-nya terindikasi reaktif. Namun Dinas Kesehatan masih akan melakukan evaluasi terhadap seluruh hasil tes cepat tersebut untuk memastikannya.
"Hasil rapid test mungkin belum bisa disampaikan hari ini, perlu kami evaluasi. Ada 33 orang yang di-rapid test. Kalau hasilnya reaktif kami tindaklanjuti swab. Reaktif belum tentu positif Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari, usai monitoring.
Prima mengatakan, monitoring dilakukan untuk memastikan seluruh tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan dan berisiko terjadi penularan virus corona sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Secara umum protokol kesehatan sudah dijalankan, cuma ada kekurangan-kekurangan yang perlu ditambahkan. Tapi dibanding monitoring beberapa waktu yang lalu, sudah ada peningkatan dalam penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Prima, langkah monitoring tersebut akan terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 mengingat jumlah kasusnya terus meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Mungkin kami fokuskan di kelurahan atau kecamatan yang kasusnya tinggi. Kemudian antisipasinya 3T yaitu testing, tracing dan treatment serta 4M atau memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sosialisasi dan edukasi juga terus kami lakukan," ucapnya.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo yang juga ikut turun melakukan monitoring bersama Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar mengatakan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 perlu dibarengi dengan upaya luar biasa untuk menekan jumlah kasus.
"Jadi kali ini kami tidak hanya melakukan operasi yustisi seperti biasanya, tapi juga tes random sampling, untuk mengetahui apakah di tempat-tempat yang berpotensi dan berisiko ini apakah ada orang-orang yang terindikasi terpapar Covid-19 atau tidak," tandasnya.
Berdasarkan data di laman corona.tegalkota.go.id, jumlah kasus positif covid-19 warga Kota Tegal hingga Minggu (15/11) mencapai 774 orang. Dari jumlah itu, 38 orang di antaranya meninggal. Kemudian 31 orang dirawat, 270 orang isolasi mandiri, dan 435 orang sembuh.