Karanganyar, Gatra.com - Usaha penjualan tanaman hias relatif mampu bertahan di masa pagebluk. Perburuannya oleh para kolektor dan barang selalu tersedia menjadi faktor penjualannya selalu stabil Saat ini, jenis tanaman hias paling laku seperti keladi, monstera king, sirih-sirihan, varigata, dan syngonium. Ditumbuhkan di pot berbagai ukuran, pembeli bebas memilih sesuai selera dan isi kantong.
"Yang ramai sirih-sirihan. Enggak banyak makan tempat dan perawatan mudah. Juga masih banyak variannya. Harga juga tidak terlalu tinggi," kata Pujo di kios "Yosia Garden" Karangpandan yang membuka lapaknya di pelataran Gedung Wanita Karanganyar kepada Gatra.com, Jumat (13/11).
Di pelataran itu dibuka pameran tanaman hias yang diikuti 35 lapak jualan bonsai dan 40 lapak aneka tanaman hias. Pameran tersebut digelar selama sepekan ini. Pujo melanjutkan ceritanya tentang para pehobi tanaman hias yang seakan tak terpengaruh pagebluk. Mereka rela berburu tanaman sampai ke pembudidaya.
Tanaman hias dari berbagai varian selalu tersedia di sepanjang musim. Justru di masa pagebluk, dimana masyarakat kebanyakan mengurangi aktivitas ke luar rumah, memelihara tanaman menjadi salah satu alternatif cara mengurangi bosan. Di lapak milik Pujo, harga tanaman hias kelas menengah mulai puluhan ribu rupiah sampai ratusan ribu rupiah. "Dari tiga hari buka lapak sudah banyak yang terjual. Ada pula yang pesan," katanya.
Sementara itu di lapak milik Imam Mustofa asal Ponorogo, dua bonsai beringin jenis vikes ditawarkannya Rp5 juta dan Rp6 juta. Jenis tanaman seperti ini tidak mudah menumbuhkannya, sehingga wajar harganya tinggi.
"Yang dua itu (bonsai beringin) belum jadi. Masih disebut bahan. Itu saja harganya sudah segitu. Saya butuh waktu bertahun-tahun menumbuhkannya. Semakin rumit, cantik dan menyabet banyak penghargaan, semakin mahal pula harganya," jelasnya.
Butuh pengetahuan lebih di bidang tersebut untuk bisa menaksir nilai tanaman hias. Jenis keladi saja, bisa dibanderol Rp1 juta per individu. Jika tak jeli, itu tak ubahnya sebatang tanaman dengan bunga merah. Penjualnya memasang namanya Ganesha Wilis. Selain banyak pesanan, harga tanaman hias di masa pandemi mengalami peningkatan 50-100 persen tergantung jenis tanaman hiasnya.
Tari, penjual tanaman hiasa asal Tawangmangu mengatakan ratusan pembeli datang ke kampung halamannya di Nglurah. Kampungnya yang terkenal dengan kampung 1.000 bunga tak pernah sepi pengunjung. "Aglonema, keladi, philo, anthorium, melano, janda bolong serta monstera king, rata-rata dijual Rp50 ribu hingga Rp 3 juta per pohonnya. Pembeli asal Karanganyar sampai Jawa Timur," tandasnya.