Jakarta, Gatra.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait dengan komitmen kerja sama empat tahun dalam upaya meningkatkan pembangunan manusia dan kebudayaan, melalui penguatan revolusi mental pada berbagai kegiatan di lingkungan organisasi dan masyarakat.
Nota Kesepahaman tersebut dilakukan Kemenko PMK bersama Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Forum Rektor Indonesia (FRI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa nota kesepahaman dengan empat organisasi besar di Indonesia itu merupakan langkah awal untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
"GNRM ini tidak mudah diterjemahkan dalam gerakan-gerakan riil tanpa dukungan kekuatan dari organisasi kemasyarakatan. Kerja sama ini agar keterlibatan masyarakat bisa betul-betul nyata dan terealisasi," ujar Muhadjir dalam arahan pembuka kegiatan Penandatangan Nota Kesepahaman di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (12/11).
Muhadjir melanjutkan, dalam memastikan berjalannya Gerakan nasilonal revolusi mental tersebut, maka sudah menjadi keharusan agar gerakan tersebut melibatkan banyak pihak, melibatkan sebanyak mungkin massa, dan melibatkan berbagai kegiatan yang bersifat simultan serta dilakukan dari berbagai penjuru.
Empat organisasi besar ini selain memiliki banyak massa, juga punya ruang lingkup yang luas dengan tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia. Selai it, Revolusi mental itu simpelnya perubahan dari yang belum baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Saya kira itu yang menjadi tujuan dan empat organisasi ini sudah sangat representatif," tegas Muhadjir.
Adapun penandatanganan nota kesepahaman dilakukan jelang akhir tahun, menurut Muhadjir, agar kegiatan-kegiatan konkret terkait revolusi mental dapat dilakukan segera. Termasuk, membangun pemikiran dan penyadaran kepada masyarakat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Saya kira MoU ini juga harus kita jadikan momentum. Di samping membangun karakter melalui perubahan mindset dalam membangun revolusi mental juga bisa dijadikan lompatan untuk menghasilkan inovasi-inovasi bagi kemajuan bangsa," pungkasnya.