Home Teknologi Konten Media Digital Belum Banyak Miliki Aspek Pendidikan

Konten Media Digital Belum Banyak Miliki Aspek Pendidikan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini telah ada urgensi bagi pemerintah dalam mengatasi tantangan revolusi industri 4.0, dimana alogaritma yagn diciptakan media sosial telah membuat generasi muda seolah memiliki ruang pribadi dalam memilih konten yang sesuai dengan mata dan pikiran mereka.

Dengan adanya pola konsumsi media yang berubah tersebut, Bambang berpandangan sudah menjadi barang penting kedepan untuk membudayakan sains dan teknologi terhadap masyarakat guna mengimbangi berbagai konten media digital yang dinilainya banyak yang kurang memiliki aspek pendidikan.

“Hal negatif ini tentunya tidak boleh kita biarkan begitu saja, jika kita ingin memunculkan generasi penerus yang cinta sains dan teknologi. Perubahan pola konsumsi konten yang tidak  lagi hanya mengandalkan TV atau radio yang bersifat satu arah, membuat lembaga pemerintah harus mengikuti perubahan pola konsumsi tersebut," kata Bambang dalam kegiatan PUSPIPTEK Motion Graphic Competition 2020, Kamis (12/11)

Perubahan kota konsumsi yang saat ini akan diselaraskan oleh Kemenristek/BRIN melalui pengemasan publikasi hasil riset dan inovasi secara menarik. 

Bambang menilai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) sebagai lembaga terdepan dalam mendeseminasikan IPTEK kepada seluruh lapisan masyarakat, pun harus beradaptasi dengan konten publikasi yang menyesuaikan perkembangan tersebut.

"Puspitek harus memiliki komitmen tinggi untuk menyampaikan hasil invensi inovasi yang telah dikembangkan dalam kawasan. Puspitek pun harus berinovasi dalam tiap program kerjanya, sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat," tegasnya.

Bambang pun mengapresiasi lomba Motion Graphic 2020 yang diselenggarakan Puspitek, sebagai bentuk wadah kreativitas bagi generasi muda untuk mengenal IPTEK dan hasil inovasi anak bangsa sejak dini. 

Hal itu disebabkan, kolaborasi bersama masyarakat untuk menciptakan konten publikasi inovasi yang kekinian dan menarik, dapat menjadi suatu kekuatan tersendiri dalam mengkomunikasikan  data dan informasi kepada khalayak di berbagai lapisan secara luas.

"Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam lomba ini menandakan bahwa telah tumbuh kesadaran dan kemauan generasi muda Indonesia, untuk membuat dan membagikan konten-konten positif lewat media sosial," katanya.

111

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR