Slawi, Gatra.com - Laju penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tampaknya belum terhenti. Jumlah kasus mendekati 1.000 dengan mayoritas berasal dari transmisi lokal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji mengatakan, jumlah kasus Covid-19 transmisi lokal yang memunculkan klaster-klaster keluarga semakin meningkat. Prosentasenya mencapai 70 persen.
"Kalau dulu kasus yang impor 90 persen, transmisi lokal 10 persen, sekarang berbalik jadi yang impor 30 persen, transmisi lokal 70 persen," kata Hendadi saat peringatan Hari Kesehatan Nasional di kantor Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kamis (12/11).
Menurut Hendadi, jumlah kasus positif hingga Kamis mencapai 944 orang. Dari jumlah itu, yang sembuh 740 orang, dirawat 72 orang, isolasi mandiri 69 orang, dan meninggal 63 orang.
"Jumlah klaster keluarga atau penularan antar keluarga semakin banyak," ujar Hendadi.
Menurutnya, terus bertambahnya jumlah kasus tersebut dikarenakan banyak orang tanpa gejala (OTG) atau orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif namun belum dites dan masih bepergian hingga menularkan ke orang lain.
"Karena merasa tidak sakit dia bisa ke mana-mana, bahkan kadang tidak mau dites swab. Ini yang sangat menularkan," ujarnya.
Hendadi mengatakan, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk memutus rantai penularan. Salah satunya dengan melakukan tracing kontak erat pasien yang positif.
"Prinsipnya semua yang konfirm atau positif diisolasi, dan harus di-tracing kontak eratnya untuk secepatnya dilakukan tes swab," katanya.