Muba, Gatra.com - Sebetulnya, kalau ditengok dari rasio listrik yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin, lelaki 50 tahun ini tak perlu lagi repot-repot memikirkan sumber energi untuk itu, apalagi sumber energi terbarukan.
Soalnya dari 227 desa yang ada, cuma 2 desa yang belum teraliri listrik, itupun lantaran dua desa tadi bermasalah dengan kawasan hutan.
Tapi yang namanya Dodi Reza ya begitulah. Segala sesuatu yang ada musti berkualitas, biar yang ada itu benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakatnya.
Sementara listrik yang ada saat ini, voltasenya tidak stabil, masih banyak yang di bawah 220 volt. Yang semacam ini belum memungkinkan untuk pengembangan usaha, misalnya untuk bisnis dan hotel.
Untuk menopang inilah kemudian ayah dua anak ini terbang ke Jakarta. Tadi pagi, Bupati Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini beraudiensi dengan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana di Gedung Utama Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, di kawasan Jakarta Selatan.
Di sana dia menyodorkan keinginan untuk memanfaatkan energi biomassa yang dihasilkan oleh sekitar 25 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang dikelilingi oleh sekitar 470 ribu hektar kebun kelapa sawit di Muba.
Rata-rata, PKS tadi berkapasitas oleh Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit, 45 ton perjam. Ini berarti, satu PKS menghasilkan sumber energi terbarukan yang bisa menghasilkan listrik sekitar 4-5 Megawatt.
Daya sebanyak ini, bisa pula menerangi sekitar 4-5 desa yang ada di sekitar PKS itu. Kalau semua project ini jadi, lebih dari 100 desa akan bisa dialiri listrik dari PKS ini.
"Ini salah satu cara kita untuk merealisasikan visi dan misi Muba menuju ibu kota dunia energi berkelanjutan di tahun 2030," ujar Ketua KADIN Sumsel ini.
Lelaki ini tak sendirian datang ke sana. Dia ditemani Kepala Bappeda Muba, Iskandar Syahrianto, Kadin Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga dan Direktur PT Muba Electric Power (MEP), Augie Bunyamin.
Mendengar paparan Dodi itu, Rida manggut-manggut. Wajahnya menunjukkan ketertarikan. "Kita mendukung inovasi ini. Sebab ini salah satu langkah kongkret merealisasikan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan," kata Rida, dia ditemani Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Hendra Iswahyudi.
Bagi Rida, indikator Muba untuk menggagas biomassa sebagai bahan bakar pembakit listrik akan bisa terealisasi lantaran Muba salah satu daerah di Sumatera penghasil kelapa sawit.
Kepada Gatra.com, Iskandar kemudian menyebut bahwa dalam waktu dekat, kawasan Kecamatan Lalan akan jadi pilot project energi biomassa itu.
Kebetulan di sana ada dua PKS yang sudah ready. Soal yang bakal mengurusi listrik ini, tentu sudah ada perusahaan daerah yang sudah berpengalaman, PT MEP tadi.
"Saat ini, daya yang baru bisa disuplay oleh PT MEP masih hanya sekitar 2 MW. Kalau ditambah dengan listrik dari 2 PKS, berarti sudah ada sekitar 6 MW, yang bisa dialirkan ke desa-desa sekitar," katanya.
Iskandar mengaku sangat semangat untuk itu, apalagi Dodi. Soalnya, sudahlah energi banyak, Ditjen Kelistrikan pun sudah welcome untuk membantu kemudahan regulasi untuk inovasi tadi.
Selain masyarakat desa akan semakin bisa menikmati listrik, PKS-PKS juga akan ketiban rezeki dari listrik biomassa tadi. Sebab bakal ada pendapatan baru dari listrik tadi.
Abdul Aziz