Home Politik Duel Inkumben Bantul, Pemuda Diajak Berkarya lewat BUMDes

Duel Inkumben Bantul, Pemuda Diajak Berkarya lewat BUMDes

Bantul, Gatra.com - Dalam debat terakhir Pilkada Bantul, kedua pasangan calon bupati - wakil bupati mendorong peran pemuda dalam membangun desa lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
 
Disiarkan langsung secara daring Rabu (11/11) malam, debat diikuti dua calon Bupati Bantul yang juga inkumben bupati dan wakil bupati bersama pasangan masing-masing. Pasangan nomor satu Wakil Bupati Bantul saat ini Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo, sedangkan nomor urut dua Bupati Bantul saat ini Suharsono dan Totok Sudarto.
 
Dalam debat selama satu setengah jam, para calon menyoroti peran generasi muda dalam membangun perekonomian desa. Dengan 75 desa di 17 kecamatan, Kabupaten Bantul dikenal sebagai pusat UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Dalam paparannya, Halim mengatakan melalui BUMDes, pemuda bisa membantu peningkatan ekonomi desa dan berdampak pada pendapatan asli desa. "Pemuda berada di posisi strategis. Mereka mampu melahirkan inovasi ekonomi yang tidak berlawanan atau mematikan usaha yang dimiliki rakyat," kata Halim.
 
Ia mencontohkan BUMDes Panggung Lestari, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, yang mampu mengembangkan bisnis pengelolaan sampah. Halim menyatakan, jika memenangi pilkada, ia juga akan mendorong pemuda untuk aktif menggunakan teknologi informasi.
 
"Sekarang ini kata kunci kemajuan adalah digitalisasi yang akan mendorong kemandirian desa dalam mengelola dan memasarkan produk unggulannya," katanya.
 
Adapun Suharsono melihat koperasi menjadi wadah bagi pemuda untuk belajar soal pengembangan ekonomi. "Yang paling penting, kami akan mempermudah semua izin usaha yang mampu meningkatkan ekonomi desa. Agar semua tidak liar," kata Suharsono.
 
Melalui BUMDes, Suharsono pun mengajak pemuda meningkatkan perekonomian berbasis wisata komunal yang selama ini banyak dikembangkan di Bantul.
 
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Bantul, Nur Kholis, mengajak masyarakat menolak politik uang di Pilkada Bantul 2020. "Deklarasi ini ajakan ke masyarakat Bantul berperan aktif di pilkada tanpa didasari iming-iming uang," kata Kholis melalui pernyataan tertulis.
 
Gerakan tolak politik uang ini juga bentuk edukasi agar pemilih menentukan pasangan calon bupati - wakil bupati sesuai kapasitas dan kapabilitas mereka. Gerakan ini didukung karang taruna 933 dusun di Bantul. Jika praktik politik uang ditemukan, karang taruna tak peduli pasangan mana pelakunya dan akan dilaporkan ke aparat.
 
142