Jambi, Gatra.com - Satuan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi mengumumkan seorang warga Kerinci meninggal dunia karena virus corona pada Rabu (11/11). Laki-laki yang sudah lanjut usia 68 tahun.
Pasien ke-1.368 tersebut dinyatakan positif terjangkit Covid-19, juga terdeteksi memiliki Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara atau pneumonia. Demi keamanan dan keselamatan, pasien dimakamkan sesuai protokol kesehatan.
Jubir Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah mengimbau kepada seluruh jangan lelah apalagi menyerah menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Wajib memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Dan paling penting berdoa agar pandemi segera berakhir. Kepada warga berusia lanjut atau lansia dan yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian.
Secara kumulatif angka positif bertambah 11 orang menjadi 1.384 orang, sembuh 30 menjadi 830 orang, masih dalam perawatan 499, dan kasus kematian bertambah 1 orang menjadi 25 orang.
Tambahan pasien positif tersebut, kata Johansyah, hasil screening RDT Reaktif yang ditindaklanjuti dengan tes swab. Kemudian memiliki kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Kota Jambi 7 orang dan Muaro Jambi 4 orang.
"2 diantaranya santri dan santriwati dengan klaster Pondok Pesantren Al Hidayah Jambi," ujar Johansyah.
Sedangkan kasus sembuh berasal dari Bungo 9 orang, Sarolangun 8 orang, Muaro Jambi 7 orang, Merangin dan Kota Jambi masing-masing 3 orang.
"3 orang ASN Dinas Satpol PP dan Damkar Provinsi Jambi," kata Johansyah.
Sejak awal penularan Covid di Provinsi itu sampai sekarang, ada 9.322 spesimen dari 9.412 orang. Pasien suspek 107 dan menunggu hasil pemeriksaan atau spesimen 59 orang.
Terdapat empat daerah sebagai penyebaran risiko sedang atau zona oranye yakni Kerinci, Sarolangun, Batanghari dan Kota Jambi.
Zonasi ini menandakan bahwa pemerintah daerah lengah dalam penanganan kasus covid di wilayahnya. Hal ini dibuktikan masih terus mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 beberapa hari terakhir. Bungo, Tebo, Merangin, Tanjab Timur, Tanjab Barat, Muaro Jambi dan Kota Sungai Penuh risiko rendah atau zonasi rendah.
Secara terpisah, sebagai zona oranye Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun, Jambi, hingga kini masih melakukan kegiatan dalam jaringan (daring) untuk semua siswanya. Hal itu dilakukan guna keselamatan dan kesehatan warga sekolah.
Kabupaten Sarolangun masih zona oranye, belum aman untuk siswa," kata Helmi, kepala dinas setempat, Rabu (11/11).
Helmi meminta jika ada sekolah beraktivitas tatap muka agar menghentikan sementara. "Karena kami tidak pernah merekomendasikan sekolah negeri maupun swasta, kata dia.
Hal tersebut dilakukan menyusul masih terjadinya sebaran Covid-19 daerah tersebut. Tidak mengenal jarak jauh atau dekat dengan sekolahnya. Jangan merasa siswanya tidak pernah berpergian jauh, merasa aman untuk tatap muka. Saya rasa itu salah, jadi wajib mematuhi prtokoler kesehatan," katanya.
Sebelumnya juga, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi mengumumkan 11 orang terkonfirmasi positif dan 50 orang sembuh dari virus corona pada Selasa kemarin.
Kota Jambi 6 orang, Tanjab Timur 3 orang, Kerinci dan Tebo masing-masing 1 orang. 3 diantaranya santri dan santriwati dengan klaster Pondok Pesantren Al Hidayah Jambi.
Pasien sembuh, Batanghari dan Sarolangun masing-masing 15 orang, Kota Jambi 14 orang, Muaro Jambi 4 orang, Kerinci dan Tanjab Barat satu orang. Diantaranya, dokter Puskesmas asal Sarolangun 2 orang, Tenaga Kesahatan RS swasta Kota Jambi 1 orang, mahasiswa KKN Batanghari 1 orang, Lansia 5 orang dan remaja 8 orang.