Karanganyar, Gatra.com- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Karanganyar resmi dipimpin Anung Marwoko di periode 2020-2025. Anung yang juga Wakil Ketua DPRD Karanganyar terpilih secara aklamasi. Dua penantangnya tumbang, salah satunya Rober Christanto yang menjabat Wakil Bupati Karanganyar.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Percepatan Organisasi DPP HKTI Ade Rahmanto usai Musyawarah Daerah Luar Biasa (Mudaslub) HKTI Karanganyar di ruang OR DPRD Karanganyar, Selasa sore (10/11). Ia tak menampik nama Rober Christanto mencuat di bursa calon ketua. Rober tidak mendaftar mandiri namun diusulkan pengurus.
"Iya betul Pak Rober masuk bursa calon. Ia tidak layak sehingga tersingkir. Satu lagi saya lupa siapa. Dua-duanya tidak layak sehingga tersisa calon tunggal," ujarnya singkat.
Berdasarkan informasi, satu penantang lagi adalah anggota DPRD Karanganyar dari Fraksi Golkar, Arief Tri Wahyudi.
Musdalub HKTI itu dihadiri perwakilan DPP HKTI Ade Rahmanto dan utusan DPD HKTI Provinsi Jateng Sugiyatno Adi. Adapun Musda dipimpin oleh Hery Wanto dari DPD HKTI Jateng selaku pemimpin sidang yang dihadiri sekitar 45 orang dari pengurus tingkat kecamatan.
Lantaran tersisa calon tunggal, pimpinan sidang menawarkan kepada peserta agar dilakukan pemilihan secara musyawarah. Adapun hasil musyawarah disepakati pemilihan secara aklamasi.
Sementara itu Ketua HKTI Karanganyar terpilih Anung Marwoko mengklaim dirinya menahkodai HKTI Karanganyar bukan tanpa alasan. Secara pribadi, ia mendapat mandat dari Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko dan Sekjen DPP HKTI Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo. Menata organisasi menjadi tugas selanjutnya. "Setelah terpilih akan mengonsolidasi. Membentuk HKTI sampai ke tingkat desa," katanya.
Anung memastikan organisasi yang dipimpinnya bebas dari unsur politis. Ia hanya ingin memajukan pertanian di Karanganyar dan mewariskannya ke kalangan milenial. "Sejak kecil saya dibesarkan di keluarga petani. Menjadi anggota Dewan juga karena bertani. Tidak ada niatan polisis dalam tujuan memajukan pertanian di Karanganyar. Saya itu geregetan karena petani kesulitan pupuk dan masalah kartu tani," katanya.
Ia memimpikan pertanian menjadi sektor perekonomian utama yang didukung teknologi. Ke depan, bukan lagi produk fesyen yang dipajang di media sosial namun hasil pertanian bermutu. "Ada saatnya nanti kaum milenial upload produk pertaniannya di medsos," katanya.